Kementan Bantu Alat Pertanian Pangkas Biaya Produksi Padi

Reporter

Rabu, 2 November 2016 23:02 WIB

Presiden Joko Widodo menanam padi dengan ditemani Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman di areal persawahan Desa Karanggebang, Kecamatan Jetis, Ponorogo, Jawa Timur, 6 Maret 2015. Menanam padi tersebut, Jokowi gunakan alat hasil rakitan warga lokal. TEMPO/Nofika Dian Nugroho

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian menyebut akan terus meningkatkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) untuk petani domestik demi menurunkan biaya pokok produksi padi, sehingga harga beras juga dapat lebih terjangkau.


Dirjen Tanaman Pangan Kementan Hasil Sembiring mengungkapkan saat ini biaya produksi padi oleh petani di Indonesia memang cenderung lebih tinggi dari negara-negara lain di kawasan. Selain itu, industri penggilingan Indonesia pun belum efisien.


“Makanya kita mendorong pemberian alsintan sebanyak mungkin sehingga biaya produksinya kurang lebih bisa sama. Kalau luas usaha tani sebenarnya cenderung mengalami peningkatan, kita bergerak ke arah sana,” terang Hasil di Jakarta, Rabu (2 November 2016).


Hasil mengatakan jika dibandingkan dengan Vietnam dan Thailand, biaya aspek tenaga kerja di Indonesia pun cenderung lebih tinggi. Apalagi, luas sawah petani domestik hanya 0,25-1 ha, jauh di bawah Vietnam yang 4-5 ha per petani atau Thailand 6-8 ha per petani.


Sekjen Persatuan Perusahaan Penggilingan Indonesia (Perpadi) Burhanudin mengungkapkan tingginya biaya produksi beras di Indonesia sejak dari level budidaya hingga penggilingan membuat harga beras Indonesia tidak berdaya saing.


Advertising
Advertising

Akibatnya, meski kelak mencapai surplus beras sebanyak 10 juta ton seperti yang ditargetkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Indonesia akan sulit mengekspor kelebihan produksi tersebut karena harganya di pasar global bisa lebih tinggi dari beras asal Vietnam dan Thailand.


“Pasti sulit untuk diekspor. Kalau beras organik bisa karena mereka di sana tidak produksi itu. Iklim produksi dan usaha beras di Indonesia memang mengondisikan harga beras kita lebih tinggi. Kebijakan kita tidak kondusif [untuk dapat mengekspor beras],” ungkap Burhanudin.


BISNIS.COM

Berita terkait

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

16 jam lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

1 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

2 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

3 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

5 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

6 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

6 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

9 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

11 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya