Presiden Jokowi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, 1 November 2016. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo bergerak cepat membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Belum lama APBN 2017 disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat, Presiden Joko Widodo sudah menggelar sidang kabinet paripurna untuk membahas APBN 2018.
Presiden Joko Widodo mengatakan lebih baik pembahasannya dimulai lebih awal. "Dimulai lebih awal saja karena kalau tidak nanti perencanaan akan terlambat," ujarnya saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Rabu, 2 Oktober 2016.
Presiden Joko Widodo melanjutkan, ia ingin APBN 2018 bisa mengakomodasi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dibanding tahun ini atau tahun depan. Minimal pertumbuhan ekonomi berada di atas level 6 persen.
Selain itu, harus bisa membantu pertumbuhan investasi di Indonesia. Dia menargetkan pertumbuhan investasi bisa di atas 10 persen. "Saya tidak tahu tahun ini berapa. BKPM bisa menyampaikan nanti perkiraannya apa yang harus dilakukan," ujar Presiden Joko Widodo.
Meski sudah mulai membahas APBN 2017, Presiden Joko Widodo meminta para menteri dan lembaga negara tidak lupa mempersiapkan pelaksanaan APBN 2017. Ia meminta proses pra-lelang sudah mulai dilakukan sehingga Januari nanti sudah terlaksana lelangnya.
"Tahun ini, saya lihat Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Pertanian yang berhasil lelang pada Januari. Saya harap yang lain juga begitu," ujarnya.