Harga Gabah Naik, Nilai Tukar Petani Turun  

Reporter

Selasa, 1 November 2016 17:37 WIB

Petani mengeringkan gabah di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (14/3). TEMPO/Muhtar

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada Oktober naik 0,4 persen dibandingkan September atau mencapai Rp 4.555 per kilogram. Sedangkan, menurut data BPS, rata-rata harga GKP di tingkat penggilingan juga naik 0,47 persen atau mencapai Rp 4.643 per kilogram.

"Adapun rata-rata harga gabah kering giling di tingkat petani mencapai Rp 5.312 per kilogram atau naik 0,51 persen dan di tingkat penggilingan mencapai Rp 5.413 atau naik 0,31 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi persnya di kantor BPS, Jakarta Pusat, Selasa, 1 November 2016.

Suhariyanto mengatakan harga beras kualitas premium di tingkat penggilingan juga naik 0,24 persen dibandingkan September atau mencapai Rp 9.133 per kilogram. Adapun harga beras kualitas medium naik 0,17 persen atau Rp 8.981 per kilogram dan harga beras kualitas rendah naik 0,23 persen atau Rp 8.597 per kilogram.

Walaupun harga gabah naik, nilai tukar petani (NTP) pada Oktober menurun 0,3 persen dibandingkan September, yakni menjadi 101,71. Penurunan NTP tersebut disebabkan turunnya indeks harga yang diterima petani sebesar 0,22 persen dan naiknya indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,07 persen.

"Indeks harga hasil produksi pertanian turun. Sedangkan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian mengalami kenaikan," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi persnya di kantor BPS, Jakarta Pusat, Selasa, 1 November 2016.

Berdasarkan data BPS, pada Oktober, NTP subsektor hortikultura turun 0,52 persen, NTP subsektor peternakan turun 1,3 persen, dan NTP subsektor perikanan turun 0,21 persen. Sedangkan subsektor yang mengalami kenaikan NTP adalah subsektor tanaman pangan sebesar 0,03 persen dan subsektor perkebunan sebesar 0,5 persen.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

1 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

4 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

5 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

5 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

5 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

5 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

5 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

5 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

6 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya