TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 31 Oktober 2016, ditutup naik sebesar 12,27 poin atau 0,22 persen menjadi 5.422,54.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 0,67 poin (0,07 persen) menjadi 927,10.
"Menutup bulan Oktober ini, IHSG BEI kembali melanjutkan tren pergerakan mendatar diikuti dengan saham-saham lapis ketiga yang kembali menjadi incaran beli oleh sebagian investor," kata Analis NH Korindo Securities Indonesia Muhammad Ikhsan Burhanuddin di Jakarta, Senin 31 Oktober 2016
Ia menambahkan bahwa sebagian investor juga cenderung mengambil posisi wait and see mengingat akan diadakan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 1-2 November mendatang.
"Sebagian pelaku pasar beranggapan The Fed akan menaikkan suku bunga pada tahun ini menyusul data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat pada kuartal III 2016 meningkat ke level 2,9 persen," katanya.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi menambahkan bahwa IHSG bergerak bervariasi pada perdagangan awal pekan ini (31 Oktober 2016). Sentimen mengenai rilis kinerja keuangan beberapa emiten kuartal III masih menjadi faktor utama.
Di sisi lain, lanjut dia, investor asing yang kembali melakukan aksi jual menjadi salah satu faktor yang menahan laju IHSG lebih tinggi. Berdasarkan data BEI, pelaku pasar asing membukukan jual bersih atau foreign net sell sebesar Rp148,716 miliar pada awal pekan ini (Senin, 31 Oktober 2016).
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 304.542 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,197 miliar lembar saham senilai Rp6,574 triliun.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 177,54 poin (0,77 persen) ke level 22.954,81, indeks Nikkei naik 109,99 poin (0,63 persen) ke level 17.446,41, dan Straits Times melemah 12,68 poin (0,45 persen) posisi 2.816,26.
ANTARA
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
1 hari lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
4 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
8 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
9 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
11 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaIHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat
11 hari lalu
IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82
11 hari lalu
Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
11 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
15 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah
17 hari lalu
Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.
Baca Selengkapnya