Toyota Temukan Solusi Baterai Lithium

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 31 Oktober 2016 23:00 WIB

Presiden dan CEO Toyota, Akio Toyoda. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Insinyur Toyota Motor Corp (TMC) berhasil menemukan solusi atas teknologi baterai lithium-ion yang mudah menguap dan panas. Solusi itu membuat baterai mobil listrik aman digunakan, punya lebih banyak power serta tanpa biaya tambahan.

Saingan Toyota, antara lain Tesla Motors dan Nissan Motor Co sudah mengadopsi teknologi baterai lithium-ion selama hampir satu dekade. Adapun Toyota mengawasi dengan ketat penggunaan baterai itu karena adanya kecemasan dalam hal biaya, ukuran dan keselamatan.

Sebelumnya, baterai lithium-ion disalahkan atas insiden ponsel pintar Samsung yang terbakar di pesawat terbang.

Toyota tetap mendukung penggunaan lithium-ion karena merangsang perkembangan mobil listrik dan sebagai opsi para produsen mobil untuk menghasilkan mobil listrik. Di sisi lain, Toyota juga mengembangkan mobil penumpang dengan bakar hidrogen (hydrogen fuel-cell vehicles/FCV) .

Toyota menyebut Prius Prime, mobil listrik bermesin hibrida yang diluncurkan 2017, akan menggunakan baterai lithium-ion dengan energi yang cukup untuk membuat mobil berjalan sejauh 60 km saat baterai terisi penuh.

Aman


Baterai mobil lithium-ion menggunakan kombinasi kimia nikel, kobalt dan manganese yang menyimpan lebih banyak energi, mengisi dengan waktu singkat dan dianggap lebih aman daripada teknologi Li-ion lainnya.

Namun lithium-ion bisa menjadi panas dan terbakar jika dirancang, diproduksi dan dikendalikan secara tidak benar.

"Ini adalah perintah yang panjang untuk mengembangkan baterai mobil lithium-ion yang andal dan aman selama 10 tahun, atau lebih dari ratusan ribu kilometer," kata Koji Toyoshima, chief engineer Toyota Prius dilansir dari Reuters, Senin.

"Kami telah menguatkan dua hingga tiga lapisan baterai kami guna memastikan keamanan... Ini soal keselamatan, keselamatan dan keselamatan," kata dia.

Pada Prius konvensional, Toyota menggunakan baterai nikel-metal hidrida untuk pasokan power pada motor penggerak.

Prius konvensional dianggap sebagai nenek moyang mobil 'teknologi hijau', kendati menggunakan beberapa baterai lithium-ion dari plug-in pertama hybrid Prius 2009 atau saat seluruh mobil listrik menggunakan dukungan baterai lithium-ion, seperti Tesla Roadster dan Nissan Leaf, yang diproduksei massal.

Toyota yakin karena keamanan dan stabilitas baterai berasal dari teknologi kontrol yang memonitor suhu dan kondisi dari 95 sel di baterai baru.

"Sistem kontrol kami dapat mengidentifikasi tanda-tanda potensi arus pendek di sel-sel individual, dan akan mencegah penyebaran atau menutup seluruh baterai," kata Hiroaki Takeuchi, insinyur senior Toyota yang terlibat dalam pengembangan itu.

Bekerja sama dengan pemasok baterai Panasonic Corp - yang juga memproduksi baterai Li-ion untuk Tesla - Toyota telah meningkatkan ketepatan dalam perakitan sel baterai dan memastikan bahan kimia bebas dari kotoran.

Adanya partikel logam mikroskopis atau kotoran lainnya bisa memicu arus pendek, menghasilkan panas dan potensi ledakan.

ANTARA

Berita terkait

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

54 hari lalu

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong UMKM diberi andil lebih besar dalam industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

1 Maret 2024

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

Sebanyak 54 persen kendaraan yang diekspor merupakan mobil tujuh kursi. Karena itu Indonesia berpotensi menjadi hub industri otomotif ASEAN.

Baca Selengkapnya

Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

23 Februari 2024

Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

Ganjar mengatakan bahwa pembeli mobil saat ini cukup banyak, namun masyarakat yang mengantre beras juga disebut banyak.

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Chery Siap Luncurkan Mobil Listrik di Indonesia

17 Oktober 2023

Chery Siap Luncurkan Mobil Listrik di Indonesia

Chery menilai Indonesia sebagai pasar potensial di masa mendatang, termasuk untuk mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Mengenal 5 Pameran Otomotif Terbesar di Dunia

14 Agustus 2023

Mengenal 5 Pameran Otomotif Terbesar di Dunia

lima pameran otomotif terbesar di dunia yang jadi etalase produsen kendaraan

Baca Selengkapnya

Kisah Sukses Soichiro Honda, Lulusan SD Mendirikan Honda Motor

6 Agustus 2023

Kisah Sukses Soichiro Honda, Lulusan SD Mendirikan Honda Motor

Soichiro Honda pendiri Honda Motor ini hanya lulusan SD ketika ia mulai mendalami otomotif. Kariernya dimulai menjadi penjaga anak majikan.

Baca Selengkapnya

AEML Siap Berperan Dorong Percepatan Kendaraan Listrik

25 Juli 2023

AEML Siap Berperan Dorong Percepatan Kendaraan Listrik

Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) dilaporkan siap untuk memajukan industri kendaraan listrik di Indonesia. Simak selengkapnya di sini:

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tingkatkan Kualitas SDM Industri Mold and Dies

18 Juli 2023

Kemenperin Tingkatkan Kualitas SDM Industri Mold and Dies

Kemenperin telah meresmikan High Tech Mold and Dies Centre di sekitar KawasanPanasonic Gobel di tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Studi Perkirakan Krisis Chip di Industri Otomotif Segera Berakhir

15 Juli 2023

Studi Perkirakan Krisis Chip di Industri Otomotif Segera Berakhir

Sebuah studi dari S&P Global Mobility mengungkapkan bahwa krisis chip semikonduktor yang melanda industri otomotif dunia akan segera berakhir.

Baca Selengkapnya