Genjot Laba, Garuda Optimalkan Penerbangan Umroh

Reporter

Senin, 31 Oktober 2016 18:01 WIB

Pesawat terbang komersil Airbus A330-300 (kiri) dan pesawat terbang komersil Boeing 777-300ER di hanggar Garuda Maintenance Facility, Cengkareng, Tangerang, 1 Februari 2016. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mendatangkan Airbus A330-300 dengan Super Diamond Seat Business Class pertama dan Boeing 777-300ER yang kesepuluh. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai nasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terus berupaya menggenjot perolehan labanya hingga akhir tahun. Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo mengatakan pihaknya akan mengoptimalkan potensi dari optimalisasi layanan penerbangan untuk perjalanan ibadah umroh.

“Opportunity sampai akhir tahun umroh mulai meningkat terutama November dan Desember, jadi kita mintakan slot banyak sekali,” katanya usai paparan kinerja Garuda Indonesia kuartal tiga 2016, di Kebon Sirih, Jakarta, Senin, 31 Oktober 2016.

Arif menambahkan Garuda Indonesia bahkan telah menyiapkan penerbangan ekstra dari enam titik kota di Indonesia, untuk tujuan Madinah dan Jeddah. Keenam titik kota itu adalah Jakarta, Balikpapan, Solo, Makassar, Surabaya, dan Medan.

Menurut Arif potensi tambahan penumpang yang diangkut juga besar. “Rata-rata kapasitas kita 300 penumpang, penerbangan dari Jakarta saja misalnya sehari bisa empat kali, jadi sudah 1.200 lalu dikali 30 saja.”

Baca: Menkominfo Canangkan Indonesia Negara Ekonomi Digital

Selain itu, Arif menuturkan peluang lain yang dapat mendongkrak laba tahun ini adalah rencana pembukaan rute baru Jakarta-Mumbai, India via Bangkok, Thailand. “Itu tidak tambah fixed cost karena kita menggunakan pesawat yang sudah sampai Bangkok terus extend sampai Mumbai,” katanya.

Rute baru ini dinilai potensial, sebab Bangkok memiliki potensi sebagai destinasi bisnis dan pariwisata. “Sekarang setiap minggunya hampir 1.000 penumpang untuk penerbangan Indonesia India,” ucap Arif.

Garuda Indonesia harus bekerja keras mendongkrak pendapatan dan labanya, sebab hingga kaurtal tiga tahun ini masih merugi US$ 43,6 juta. Menurut Arif saat ini pihaknya dalam tahap investasi untuk menyiapkan mesin pertumbuhan di kuartal-kuartal berikutnya, baik untuk pasar domestik maupun internasional. “Jadi pada saat pasarnya sudah rebound kita malah udah siap lebih dulu, dan hingga kuartal empat saya optimistis membaik.”

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

2 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

7 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

8 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

12 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

13 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

13 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

16 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

19 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

24 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

25 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya