TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan mengatakan pesawat yang hilang kontak adalah pesawat milik Pemerintah Kabupaten Puncak, Papua. Namun yang mengoperasikan memang Alfa Indonesia.
"Pesawat itu digunakan untuk distribusi logistik ke Kabupaten Puncak, bukan komersial," ucap Ervan kepada Tempo saat dihubungi pada Senin, 31 Oktober 2016.
Ervan berujar, dia belum menerima informasi secara utuh dan jelas. Hanya saja, dia menuturkan pesawat Caribou yang hilang kontak merupakan pesawat yang baru saja didatangkan dari Kanada. "Baru saja didatangkan oleh Pemkab Puncak."
Diketahui, pesawat ini memiliki empat awak yang berada di dalamnya. Mereka adalah kapten pilot Farhat Limi; flight officer, Fendi Ardianto; engineer Steven; dan flight operation officer, Andi Baringan.
Pesawat ini berangkat dari Timika pada pukul 22.57 UTC dan diperkirakan tiba di Ilaga pukul 23.22 UTC. Pesawat sempat melakukan kontak dengan Ilaga Radio pada pukul 23.23 UTC. Saat itu, pesawat melaporkan posisi dan perkiraan tiba di tujuan, yaitu pukul 23.27 UTC.
Pada pukul 23.30 UTC, petugas Ilaga Radio mencoba memanggil pesawat itu. Namun tak ada respons. Kemudian petugas Ilaga Radio mencoba meminta bantuan kepada pesawat yang melintas di area Ilaga. Namun, hingga pukul 00.20 UTC, tak ada informasi.