Tentang Zakat, Ini Pandangan Sri Mulyani Soal Hamba Allah  

Reporter

Jumat, 28 Oktober 2016 21:14 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pencapaian realisasi dan evaluasi program pengampunan pajak periode pertama di Kementerian Keuangan, Jakarta, 14 Oktober 2016. Periode I program pengampunan pajak harta terdeklarasi mencapai Rp3.826,81 triliun. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Surabaya - Potensi pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah melalui zakat dan wakaf masih memiliki sejumlah masalah. Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai, salah satu persoalan di kalangan umat Islam ialah dalam hal akuntabilitas. Menurut Sri Mulyani, dia dan suaminya, Tony Sumartono, lebih memilih membagikan sendiri zakatnya.

“Saya sama suami itu berpikir, kalau menyumbang, jangan sampai kelihatan. Kan kata Al Quran, kalau yang kasih tangan kanan, jangan kelihatan tangan kiri. Biasanya dalam daftar sumbangan tertulis hamba Allah,” ujarnya, yang disambut tawa peserta seminar publik di Grand City Surabaya, Jumat, 28 Oktober 2016.

Seminar publik bertajuk “Strategic Contribution of Islamic Finance in Achieving Sustainable Development Goals” merupakan rangkaian acara Indonesia Sharia Economic Festival 2016 yang diselenggarakan Bank Indonesia.

Kecenderungan umat Islam tentang "hamba Allah" itu, kata Sri Mulyani, di satu sisi dapat menciptakan pemahaman yang salah dalam proses akuntabilitas. “Dari situ trust bisa enggak muncul. Kalau trust itu tidak muncul, orang akan mengatakan, ‘kan mendingan saya kasih langsung’. Ini dilema,” katanya.

Apalagi masyarakat diberikan keleluasaan pilihan dalam membayar sedekah dan zakat. Jadi tak salah jika mereka memilih yang dirasa paling dapat dipercaya tanpa merasa menyalahi aturan agama. “Karena ini masalah kepercayaan.”

Sri menilai perlunya lembaga penyalur zakat dan pegiat ekonomi syariah agar berkaca dari pengalaman lembaga-lembaga yang bisa menjadi besar. Lembaga-lembaga itu menanamkan investasi untuk membangun rasa percaya di tengah masyarakat. “Di zaman sekarang, dengan teknologi, bisa jadi gampang. Enggak perlu sampai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) karena menambah biaya untuk audit,” ucapnya.

Teknologi informasi dapat menyokong proses akuntabilitas tapi tetap dalam rambu-rambu nilai ajaran agama guna membangun kepercayaan. Trust, ucap Sri, menjadi basis dalam agama apa pun. “Supaya bisa dipercaya sama Tuhan dan manusia, kita harus menerjemahkannya ke dalam tata kelola, tingkah laku, dan regulasi.”

Perempuan Indonesia pertama yang menjabat pelaksana tugas Direktur Bank Dunia itu mengajak masyarakat agar membayar zakat dan pajak menjadi suatu kebiasaan hidup. Sehingga masyarakat merasakan ada yang tidak lengkap jika belum membayar pajak dan zakat.

Harta yang belum dibersihkan, kata Sri, layaknya memakai baju yang kotor. Ia lalu menyitir terjemahan Al Quran Surat Adz-Dzariyat ayat 19 tentang hak orang miskin dalam harta. “Jadi, cara membersihkannya dengan pajak dan zakat,” tuturnya.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

1 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

1 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

2 hari lalu

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya