Jokowi Pimpin Langsung Komite Nasional Keuangan Syariah  

Reporter

Jumat, 28 Oktober 2016 21:05 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan pengantar dalam rapat koordinasi dengan para Panglima Komando daerah Militer dan Kepala Kepolisian daerah di Istana Negara, Jakarta, 24 Oktober 2016. Jokowi membahas dua hal yaitu mengenai Pungutan liar dan Pilkada. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Surabaya - Peraturan presiden (perpres) pembentukan Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) akan diteken bulan depan. Perpres ini menjadi dasar hukum pembentukan KNKS yang akan dipimpin langsung Presiden Joko Widodo.

“Hari ini di gedung Bank Indonesia Surabaya, kami menyelenggarakan high level meeting untuk persiapan terbitnya Peraturan Presiden KNKS,” kata Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di sela acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), Jumat, 28 Oktober 2016.

Menurut Agus, Perpres KNKS telah selesai ditandatangani menteri-menteri terkait dan sudah dikirim ke kantor Presiden. Draf susunan KNKS dijadwalkan selesai pekan depan, sehingga tinggal dipersiapkan untuk ditinjau dan ditandatangani Presiden.

Pertemuan juga dihadiri Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Puspayoga, serta perwakilan Otoritas Jasa Keuangan dan Majelis Ulama Indonesia.

Baca: Penundaan Siaran Teve Digital Rugikan Negara Ratusan Triliun

Agus menjelaskan, high level meeting itu memperbincangkan tantangan yang dihadapi tiap sektor perekonomian syariah. “Mulai sektor umum, keuangan, perbankan, asuransi, pasar modal, juga pengelolaan dana tabungan haji yang dikelola Kementerian Agama,” ujarnya.

Semua lembaga terkait, kata dia, memaparkan peranan apa yang bisa diberikan demi mendukung tumbuhnya ekonomi syariah. Termasuk bagaimana koordinasi antarlembaga, serta upaya-upaya yang direkomendasikan ke depan. “Banyak pembahasan tentang kesiapan sumber daya manusia, karena untuk mengembangkan keuangan syariah perlu mempersiapkan SDM yang bisa mengelola dengan baik.”

Agus menambahkan, kesiapan sistem dan regulasi untuk ekonomi dan keuangan syariah juga perlu ditingkatkan. “Banyak yang bicara tentang tata kelola atau governance,” katanya.

Simak: Menteri Susi Tawarkan Australia Proyek Pelabuhan Perikanan

Mengenai porsi sektor keuangan syariah yang dinilai belum berkembang, Agus menilai, mungkin masih adanya masalah tata kelola yang perlu diperbaiki. “Nantinya untuk menumbuhkan rasa percaya masyarakat dan stakeholder supaya keuangan syariah berkembang,” tuturnya.

Agus menambahkan, saat ini sektor perbankan syariah baru mengambil porsi sekitar 4,8 persen. Namun, ekonomi syariah dinilai memiliki potensi untuk tumbuh lebih besar. Untuk menetapkan langkah strategis ke depannya, akan dilakukan koordinasi dan Presiden Jokowi langsung yang akan menentukan. “Tapi kami sudah menyiapkan langkah agar bisa tumbuh dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.”

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

2 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

4 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya