IHSG Diperkirakan Menguat Terbatas  

Reporter

Kamis, 27 Oktober 2016 08:11 WIB

Pengunjung galeri BEI berbincang dengan latar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 13 November 2015. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Pada perdagangan hari ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak bervariasi dipengaruhi sejumlah sentimen rilis laba kuartal ketiga emiten sektoral.

Analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, memperkirakan IHSG akan bergerak dengan support di posisi 5.380 dan resisten di angka 5.430. "IHSG berpeluang menguat terbatas dalam rentang konsolidasi," ujar David Sutyanto dalam pesan tertulisnya, Kamis, 27 Oktober 2016.

IHSG pada perdagangan kemarin bergerak bervariasi dalam rentang terbatas, tapi akhirnya tutup flat atau menguat tipis 1,85 poin (0,03 persen) di posisi 5.399,67. Perdagangan masih diwarnai tekanan jual dari pemodal asing dengan penjualan bersih asing kemarin mencapai Rp 1,15 triliun.

Saham-saham unggulan di perbankan, properti, dan infrastruktur masih terkoreksi. Sedangkan aksi beli melanda saham tambang batu bara seiring kenaikan harga komoditasnya yang saat ini sudah di atas US$ 90 per MT. Menurut David, buruknya kondisi pasar kawasan turut berimbas pada sentimen perdagangan saham kemarin. Selain faktor eksternal, sentimen pasar digerakkan sejumlah rilis laba kuartal III emiten sektoral.

Adapun Wall Street tadi malam bergerak fluktuatif dan ditutup bervariasi. Indeks DJIA berhasil menguat 0,17 persen di posisi 18.199,33, terutama ditopang kenaikan saham Boeing yang berhasil mengimbangi koreksi di saham Apple. Indeks S&P dan Nasdaq masing-masing terkoreksi 0,2 persen dan 0,6 persen di posisi 2.139,43 dan 5.250,27.

Sentimen pasar di Wall Street digerakkan sejumlah rilis laba kuartal III emiten sektoral, harga minyak mentah, dan data ekonomi Amerika Serikat yang keluar menjelang pertemuan The Fed pekan depan.

Harga minyak mentah tadi malam terkoreksi 1,6 persen di angka US$ 49,18 per barel setelah pasar meragukan hasil pertemuan OPEC pada November mendatang. Sedangkan data ekonomi Amerika, seperti indeks Flash Services PMI, naik ke 54,8 di atas perkiraan 52,4 dan bulan sebelumnya 52,3. Sedangkan penjualan rumah baru pada September lalu di Amerika yang naik 3,1 persen dibanding bulan sebelumnya menjadi faktor memperkuat kebijakan normalisasi bunga di negara itu pada pertemuan The Fed, Desember mendatang.

DESTRIANITA K.




Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

9 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

11 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

11 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

15 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

17 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya