Jokowi Intruksikan Para Menteri Serius Mengawal Investasi  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 26 Oktober 2016 20:05 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan pengantar dalam rapat koordinasi dengan para Panglima Komando daerah Militer dan Kepala Kepolisian daerah di Istana Negara, Jakarta, 24 Oktober 2016. Jokowi membahas dua hal yaitu mengenai Pungutan liar dan Pilkada. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta para menteri mengawal investasi bidang infrastruktur. Pengawalan menjadi penting guna menopang pertumbuhan ekonomi nasional. "Pembangunan tidak selalu memakai APBN dan APBD. Kita harus membuka peluang sebanyak-banyaknya kepada swasta dan kita buka seluas-luasnya investasi dari nonpemerintah," kata Jokowi saat pembukaan rapat terbatas tentang pembiayaan investasi non-APBN di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 26 Oktober 2016.

Menurut Jokowi, investasi nonpemerintah yang diharapkan adalah swasta murni, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan kerja sama pemerintah-swasta. Pemerintah membutuhkan peran swasta untuk menggerakkan ekonomi karena APBN tidak mungkin membiayai pembangunan infrastruktur yang selama lima tahun mencapai Rp 4.900 triliun.

Kekurangan dana inilah yang diisi swasta, BUMN, dan skema kerja sama pemerintah-swasta. "Berikan swasta kalau mau. Kalau enggak mau, berikan BUMN. Kalau BUMN tidak mau karena secara hitung-hitungan tidak nyambung, baru pakai APBN," katanya.

Jokowi meminta semua kementerian dan lembaga negara harus melakukan terobosan, tidak terjebak rutinitas dan hanya bekerja biasa-biasa saja sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.

"Jangan rutinitas dan jangan bekerja biasa-biasa saja. Koordinasi antar-kementerian dan lembaga menjadi faktor kunci," katanya.

Presiden mengatakan swasta membutuhkan gambaran investasi yang akan ditawarkan, dan gambaran tersebut yang selama ini tidak pernah ada karena swasta hanya disuguhkan lokasi dan rencana yang tidak disertai kalkulasi awal. Jika swasta tertarik, Presiden juga meminta dukungan izin juga harus dikawal dan diikuti agar investor tidak lepas.

Masalah lain dalam investasi nonpemerintah adalah ketersediaan dana. Jokowi meminta ada terobosan pendanaan, termasuk mencari sumber dana dari lembaga pengelola dana pensiun dan asuransi. Pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan lahan dan sumber listrik, dan untuk itu harus dikawal dari awal sampai akhir.

ANTARA


Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

4 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

5 jam lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

6 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

6 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

8 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

9 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

10 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

10 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

10 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

11 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya