TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Selasa sore, 25 Oktober 2016 bergerak melemah tipis sebesar tiga poin menjadi Rp 13.014, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 13.011 per dolar Amerika Serikat.
"Nilai tukar rupiah bergerak mendatar di tengah antisipasi pelaku pasar uang terhadap sentimen global, terutama dari Amerika Serikat," ujar analis pasar uang PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong di Jakarta, Selasa, 25 Oktober 2016.
Menurut Lukman, sentimen eksternal mengenai kebijakan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) mengenai rencana kenaikan suku bunga acuan serta pemilu presiden Amerika Serikat masih membuat pelaku pasar menahan transaksinya di negara berkembang.
Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar sedang menanti sejumlah data ekonomi domestik yang akan dirilis dalam waktu dekat seperti laju inflasi Oktober 2016 dan produk domestik bruto (PDB) kuartal III 2016.
"Pelaku pasar cenderung wait and see. Sentimen yang ada memang belum cukup untuk menopang mata uang rupiah, namun Bank Indonesia kemungkinan berada di pasar untuk menjaga fluktuasi rupiah agar tetap stabil," kata Lukman.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa dolar AS juga masih ditopang oleh sejumlah data ekonomi Amerika Serikat yang mengisyaratkan membaik pada kuartal IV ini.
"Data ekonomi Amerika Serikat yang kuat akan mendorong yield obligasi dan memperkuat dolar AS," kata Ariston.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Selasa ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp 13.022 dibandingkan Senin, 24 Oktober 2016 Rp 13.047.
ANTARA
Berita terkait
Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M
13 November 2021
Ciputra Development melalui anak perusahaannya, Ciputra Nusantara resmi mengakuisisi 15 persen saham Metropolitan Land.
Baca SelengkapnyaIHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?
1 Februari 2021
Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Februari 2021, diperkirakan masih tertekan.
Baca Selengkapnya2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725
6 Desember 2018
Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana memperkirakan rupiah pada 2019 akan berada pada level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaIHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah
18 Juli 2018
Pergerakan kurs rupiah diprediksi tetap mempengaruhi IHSG hari ini.
Baca SelengkapnyaInfobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik
25 Januari 2018
Lembaga analis strategi perbankan dan keuangan, Infobank, akan memberikan penghargaan kepada 100 emiten dengan pertumbuhan tercepat.
Baca SelengkapnyaDibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin
3 Januari 2018
Pada awal perdagangan, IHSG dibuka menguat sebelum tiba-tiba turun.
Baca SelengkapnyaIHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan
6 Desember 2017
Untuk investasi jangka panjang, IHSG diprediksi akan memberi keuntungan.
Baca SelengkapnyaDolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587
26 Oktober 2017
Rupiah ditutup melemah 0,07 persen atau 9 poin di Rp 13.587 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS
25 Oktober 2017
Rupiah tertekan penguatan dolar Amerika Serikat saat imbal hasil obligasi Amerika meningkat.
Baca Selengkapnya5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound
24 Oktober 2017
Rupiah ditutup menguat 0,07 persen atau 10 poin di Rp 13.533 per dolar AS.
Baca Selengkapnya