Presiden Jokowi Ingatkan Peran BPK dalam SDGs  

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 25 Oktober 2016 11:38 WIB

Pidato Bahasa Indonesia Jokowi di Pembukaan KAA 2015

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan tugas pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) bukan hanya kewajiban kementerian. Badan Pemeriksa Keuangan perlu ikut memastikan keuangan institusi dipertanggungjawabkan secara baik.

"Sebagai institusi auditor, BPK harus meningkatkan partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas para pemangku kepentingan dalam menerapkan SDGs," ujar Presiden Joko Widodo saat membuka The 17th Assembly Meeting of International Organization of Supreme Audit Institutions (Intosai) Working Group on Environmental Auditing di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa, 25 Oktober 2016.

SDGs merupakan kelanjutan dari apa yang sudah dibangun dalam Millennium Development Goals' (MDGs). Kesepakatan ini diteken perwakilan dari 193 negara pada September 2015 dan memiliki tujuan global yang hendak dicapai. SDGs mencakup 17 tujuan global, seperti mengentaskan kemiskinan, mencapai ketahanan pangan, menjamin kesehatan, dan menjamin pendidikan berkualitas.

Di Indonesia, target dalam SDGs sudah masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Indonesia pada 2015-2019. Sampai sekarang, pemerintah masih berupaya mencapai targetnya.

Presiden Joko Widodo melanjutkan, badan audit bisa melakukan banyak peran untuk memastikan target SDGs tercapai ke depannya. Beberapa di antaranya meningkatkan kualitas sistem pengawasan, sistem data, dan sistem informasi.

Presiden mencontohkan pentingnya sistem informasi dalam memastikan pencapaian SDGs melalui jalan yang benar. Sebab, tiap negara memiliki kondisi berbeda-beda, baik segi budaya, keuangan, maupun perspektif lokal. Maka, pemerintah tak boleh sembarangan menerapkan strateginya.

"Memang tujuan keberlanjutan di sebuah negara sama dengan tujuan di tingkat global," kata Presiden. "Namun cara mencapainya harus memperhatikan budaya dan perspektif lokal."

Baca:
Siti Fadilah Ditahan: 3 Seleb Terseret Kasus Alat Kesehatan
Merasa Ditipu, Wanita Ini Gugat KFC Bayar Rp 260,7 Miliar

Sistem pengawasan, menurut Presiden Joko Widodo, perlu dipakai untuk memastikan mitra dan pemangku kepentingan di Indonesia menggunakan aturan main sesuai hukum. Kerangka hukum itu, di antaranya, diimplementasikan pada sejumlah upaya. Ia mencontohkan pemberantasan pencurian ikan di lautan Indonesia.

"Untuk menjaga bio-diversitas laut, praktek illegal fishing kami perangi, sumber daya maritim Indonesia kami lindungi," tuturnya. "Begitu juga komoditas alam kami, seperti batu bara dan kelapa sawit, yang sebelumnya menjadi jangkar pertumbuhan ekonomi, sekarang sudah mulai menerapkan praktek usaha yang berkelanjutan."

Presiden Joko Widodo mengakui tugas badan audit tak akan mudah dalam mengawal upaya mencapai target SDGs. Karena itu, ia berharap semua badan audit yang berkumpul di Intosai hari ini bisa saling bertukar informasi dan pengetahuan. "Kita semua perlu terus bekerja sama, perlu terus tukar-menukar pengalaman," ucap Presiden Joko Widodo.

ISTMAN M.P.


Berita terkait

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

24 menit lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

30 menit lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

36 menit lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

1 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

1 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

3 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

3 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

5 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

6 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

6 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya