ADB Siap Perbanyak Investasi Infrastruktur di Indonesia  

Reporter

Jumat, 21 Oktober 2016 14:47 WIB

Presiden Joko Widodo menerima kunjungan delegasi Asian Development Bank (ADB) di Istana Merdeka, Jakarta, 12 Februari 2016. Dalam pertemua tersebut ADB menyampaikan dukungan pembiayaan untuk Indonesia dari $740 juta per tahun pada periode 2010-2014, menjadi hingga $2 milliar per tahun, atau $10 milliar pada lima tahun ke depan sesuai kapasitas peminjaman yang ditingkatkan. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Asian Development Bank (ADB) berkomitmen meningkatkan investasi pada bidang infrastruktur untuk mendukung target pemerintah Indonesia yang ambisius. ADB telah menyetujui Strategi Kemitraan (Country Partnership Strategy, CPS) dengan Indonesia untuk periode 2016-2019.

Adapun program yang didukung mengarah pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi semua penduduk dan daerah. ADB menilai Indonesia telah mencapai kemajuan sosial, ekonomi, dan politik yang pesat sejak kemerdekaannya tujuh dekade lalu.

"Kemitraan baru ADB bersama Indonesia akan membantu melanjutkan kemajuan tersebut dengan upaya menuju pertumbuhan yang inklusif dan menjaga kelestarian lingkungan," ujar Wakil Kepala Perwakilan ADB di Indonesia, Sona Shrestha, dalam keterangan tertulis, Jumat, 21 Oktober 2016.

Sona mengatakan Indonesia bisa mencapai kemajuan tersebut melalui peningkatan infrastruktur, perbaikan tata kelola dan manajemen sektor publik, serta peningkatan pendidikan dan keterampilan. Dia menjelaskan, dukungan ADB dalam infrastruktur energi akan mendorong keandalan dan efisiensi jaringan listrik nasional serta mengedepankan sumber energi yang lebih bersih, seperti panas bumi dan gas alam.

Selanjutnya, untuk meningkatkan pendapatan di pedesaan, ADB memberikan dukungan yang berfokus pada irigasi, pasokan air, dan tanaman panen bernilai tinggi. Untuk perkotaan, ADB berkomitmen membantu masyarakat miskin memperoleh manfaat dari peningkatan manajemen saluran pembuangan dan air limbah.

"ADB akan mendukung reformasi fiskal untuk memperbaiki tata kelola belanja pemerintah dan pengadaan layanan bagi kalangan yang paling membutuhkannya," kata Sona.

Sona mengatakan dukungan ADB untuk reformasi pemerintah pada bidang perbaikan iklim investasi dan pengurangan biaya sejalan dengan upaya memperluas basis perekonomian dan menciptakan lapangan kerja. Menurut dia, meskipun Indonesia telah meraih pencapaian dalam akses pendidikan di setiap tingkat, mutu pendidikan masih menjadi persoalan. "Sehingga peningkatan mutu dan relevansi program pendidikan akan menjadi fokus dukungan ADB pada bidang ini."

ADB memiliki 67 negara anggota, dengan 48 negara berada di Asia-Pasifik, termasuk Indonesia. Pada 2015, keseluruhan bantuan ADB mencapai $ 27,2 miliar, termasuk pembiayaan bersama (co-financing) senilai $ 10,7 miliar.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

18 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

16 hari lalu

Luhut Siapkan Insentif untuk Investasi Apple, Ingin Tiru Thailand dan India

Apple sudah berencana memproduksi iPhone di India dan MacBook di Thailand, guna melepas ketergantungan terhadap manufaktur Tiongkok.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

18 hari lalu

Sri Mulyani Temui Presiden ADB di AS, Bahas Transisi Energi dan Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Dalam pertemuan itu, keduanya membahas kelanjutan kerja sama transisi energi dan uji coba pemensiunan dini pembangkit listrik tenaga batu bara.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

24 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

45 hari lalu

Pengunduran Diri Presiden Vietnam: Siapa yang Bakal Menggantikannya?

Presiden Vietnam tiba-tiba mengundurkan diri karena diduga terlibat korupsi, padahal baru setahun ia menjabat.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

4 Februari 2024

Mahfud Md Tanggapi Persoalan di Batam: Investasi Asing akan Ditertibkan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan akan tertibkan investasi asing dan dalam negeri untuk selesaikan masalah ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

IKN Ungkap Strategi Penyelarasan Lingkungan dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di 2024

27 Desember 2023

IKN Ungkap Strategi Penyelarasan Lingkungan dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di 2024

IKN telah mengumumkan rencananya untuk merilis Rancangan Dokumen Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati pada awal tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

27 Desember 2023

Klasemen Sementara Sumber Modal Asing Terbesar di 2023: Singapura Kalahkan Cina

Modal asing yang masuk dari Januari hingga September 2023 mencapai Rp 1.053,1 triliun atau 75,2 persen. Klasemen sementara, Singapura kalahkan Cina.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

25 Desember 2023

Ekonom Ini Sebut Tren PHK Bakal Berlanjut hingga Tahun Depan

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal mengatakan tren Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih akan berlanjut hingga tahun depan. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

22 Desember 2023

Cak Imin Soal Investasi Asing: Jangan Malah Bikin Rugi

Gagasan cawapres nomor urut 1 soal investasi, soroti implementasi investasi asing agar tidak merugikan.

Baca Selengkapnya