Kumpulkan Menteri Ekonomi, Jokowi Bahas Inklusi Keuangan

Reporter

Kamis, 20 Oktober 2016 21:35 WIB

Kepala BKPM Thomas Lembong mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 31 Agustus 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Usai rapat koordinasi dengan para kepala daerah, Presiden Joko Widodo masih menyempatkan diri mengumpulkan sejumlah menteri dan kepala lembaga ekonomi untuk melakukan rapat internal.

Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong, rapat itu untuk membahas inklusi keuangan.

"Saya belum bisa menyampaikan detilnya, tapi kita bahas inklusi keuangan sebagai hal yang penting," ujar Lembong saat dicegat awak media di Istana Kepresidenan, Kamis malam, 20 Oktober 2016.

Lembong mengatakan rapat itu didorong kekhawatiran masih terbatasnya keuangan domestik yakni hanya sekitar 20-30 persen. Hal itu dipengaruhi oleh masih rendahnya budaya menabung.

"Karena masih tergantung modal dari luar, rupiah rentan kolaps," kata Lembong. Bila modal dari luar ditarik, ucap Lembong, kondisi ekonomi Indonesia bisa memburuk.

Hal itu, menurut Lembong, harus mulai diperbaiki atau dicegah dari sekarang dengan reformasi kebijakan inklusi keuangan. Misalnya, dengan mendorong orang untuk mulai berinvestasi di bank, asuransi, bukan lagi berinvestasi dalam bantuk barang atau hewan.

Baca Juga: Darmin: Inklusi Keuangan Dimulai dari Sertifikasi Tanah

"Saya sempat menjadi Menteri Perdagangan. Banyak keluarga pelihara sapi sebagai aset mereka. Duh, ini bukan zamannya lagi. Aset keluarga itu di bank, asuransi. Kalau peternakan sapi, serahkan ke industri lah," ujarnya Lembong.

Lembong menyebutkan terus melakukan koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan, bank, perusahaan asuransi, dan multifinance untuk menggenjot inklusi keuangan.

Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menargetkan indeks inklusi keuangan Indonesia mencapai 90 persen pada tahun 2023. Target ini masih jauh dari posisi Indeks Keluangan Inklusif Indonesia pada 2014 yang baru 36 persen.

“Nantinya, program bantuan sosial akan berupa fasilitas tabungan bukan tunai, sehingga masyarakat bisa lebih sejahtera,” katanya Rabu, 3 Agustus 2016.

Simak: 60 Persen Dana Repatriasi Amnesti Pajak Diinvestasikan

Posisi Indeks Keuangan Inklusif Indonesia tertinggal dibanding Thailand (78 persen) dan Malaysia (81 persen). Kendati demikian, akses keuangan warga Indonesia lebih maju ketimbang Filipina (31 persen) dan Vietnam (31 persen).

Indonesia sebenarnya telah memulai program peningkatan akses keuangan sejak 2012. Indikator keberhasilannya antara lain jumlah layanan keuangan formal diakses oleh 1.000 penduduk dewasa, jumlah rekening tabungan di lembaga keuangan formal digunakan oleh 1.000 penduduk.

ISTMAN MP | PUTRI ADITYOWATI


Berita terkait

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

2 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

6 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

7 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

7 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

8 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

8 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

9 hari lalu

OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak di Tengah Pelemahan Rupiah

OJK memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

10 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

15 hari lalu

Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

15 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya