Terbitkan Saham Baru, BRI Agro Incar Dana Segar Rp 499,65 M

Reporter

Selasa, 18 Oktober 2016 15:46 WIB

Logo BRI Agroniaga. briagro.co.id

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk melaksanakan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD).

Berdasarkan prospektus ringkas yang dirilis perseroan, BRI Agro berencana menerbitkan saham baru yang akan ditawarkan pada rentang harga Rp 130-Rp 175 per saham. Harga tersebut jauh di bawah harga pasar saham BRI Agro saat ini. Berdasarkan data RTI Business, hari ini saham BRI Agro dibuka di harga Rp 300, dan hingga pukul 13.13 WIB harga turun Rp 292 atau turun 16 poin (5,19 persen).

Rencananya, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) ini akan melepas sebanyak-banyaknya 3,84 miliar saham baru. Dengan penerbitan saham baru ini mereka mengincar memperoleh dana segar sebanyak-banyaknya Rp 499,65 miliar.

Adapun rasio right issue yang digunakan, setiap pemilik 6.698 saham lama akan memperoleh 2.244 saham baru. Dengan demikian saham baru akan mendelusi saham lama sebesar 25,33 persen.

Nantinya penerbitan saham baru akan akan disertai dengan penerbitan Waran Seri II sedikitnya 618,99 juta waran, atau setara 5,39 persen dari saham ditempatkan dan disetor penuh. Untuk rasio dari penerbitan saham ini, bagi 5.960 pemegang waran lama akan memperoleh 959 waran baru. Dengan demikian total saham dan waran yang akan diterbitkan korporasi sebesar 4,465 miliar lembar.

Setiap satu Waran Seri II dapat digunakan oleh pemegangnya untuk membeli satu saham baru Perseroan dengan membayar harga yang sama dengan harga pelaksanaan HMETD dalam periode pelaksanaan yakni 2 Juni 2017 sampai dengan 4 Juni 2018.

Setelah itu Waran Seri II yang tidak digunakan untuk membeli saham Perseroan sampai dengan masa akhir masa berlakunya akan menjadi kadaluwarsa, tidak bernilai serta tidak dapat digunakan untuk membeli saham Perseroan dan gugur demi hukum.

Saat ini mayoritas saham AGRO dipegang oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Dengan adanya penerbitan saham baru, maka saham BBRI akan berkurang dari 87,23 persen menjadi 76 persen.

Pengurangan kepemilikan saham tersebut juga dilakukan untuk mematuhi peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI) tentang ketentuan saham beredar (free float) di publik minimal 7,5 persen, terhitung Januari 2016. Sedangkan saat ini saham AGRO yang dimiliki publik baru sekitar 3,58 persen.

DESTRIANITA K

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

13 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

7 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

8 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

14 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya