The Fed: Kebijakan Pemerintah Kurangi Beban Suku Bunga  

Reporter

Selasa, 18 Oktober 2016 07:37 WIB

Federal Reserve. AP Photo/J. Scott Applewhite

TEMPO.CO, New York - Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer mengatakan kebijakan pemerintah dapat menangkal sebagian dampak dari menurunnya produktivitas yang menahan ekonomi Amerika Serikat dan membebani suku bunga.

Baca juga: Dalam 2 Pekan, Penerimaan Tax Amnesty Bertambah Rp 365,92 M

"Kombinasi dari dorongan bagi investasi swasta, peningkatan infrastruktur publik, pendidikan yang lebih baik, dan regulasi yang lebih efektif mungkin akan mendorong laju pertumbuhan produktivitas dan standar hidup," kata Fischer dalam teks pidato di Economic Club of New York, Senin, 17 Oktober 2016, seperti dikutip Bloomberg.

Fischer mengatakan, berdasarkan studi The Fed, peningkatan pengeluaran pemerintah sebesar 1 persen dari produk domestik bruto akan menyebabkan kenaikan tingkat ekuilibrium suku bunga, tingkat yang tidak merangsang atau menahan ekonomi, sebesar 0,5 persen. Pemotongan pajak setara akan mengangkat tingkat ekuilibrium sebesar 0,4 persen.

Bank-bank sentral di negara maju bergulat dengan pertumbuhan yang lamban, inflasi yang rendah, serta kesulitan menanggapi tantangan-tantangan ketika suku bunga sudah mendekati atau bahkan menyentuh nol persen.

Simak juga: Tak Paham tentang Energi, Jonan: Modal Saya, Mantan Menteri

Fischer menunjuk sejumlah faktor yang menekan pertumbuhan dan tingkat suku bunga di Amerika Serikat. Dia menekankan bahwa tren pertumbuhan yang lambat disebabkan rendahnya produktivitas, sedangkan pertumbuhan angkatan kerja yang lebih lambat berkaitan dengan perubahan demografi.

Ia melanjutkan, tingkat simpanan yang meningkat juga terkait dengan penuaan penduduk Amerika, sedangkan melemahnya investasi dan pertumbuhan global yang rendah menghambat ekspor Amerika.

BISNIS.COM

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

22 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

7 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

7 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

7 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya