Ada Pernyataan Wakil Ketua Fed, Wall Street Melemah

Reporter

Selasa, 18 Oktober 2016 07:29 WIB

Wall Street. AP/Mark Lennihan

TEMPO.CO, Jakarta - Saham-saham di Wall Street berakhir sedikit lebih rendah pada Senin atau Selasa pagi WIB, 18 Oktober 2016, karena investor mempertimbangkan pernyataan-pernyataan dari Wakil Ketua Federal Reserve Amerika Serikat Stanley Fischer.

Xinhua melaporkan, indeks Dow Jones Industrial Average turun 51,98 poin atau 0,29 persen menjadi ditutup pada 18.086,40. Indeks S&P 500 kehilangan 6,48 poin atau 0,30 persen menjadi berakhir di 2.126,50, dan indeks komposit Nasdaq turun 14,34 poin atau 0,27 persen menjadi 5.199,82.

Baca lainnya: Tarif Jalan Tol Jakarta-Cikampek Naik Mulai Sabtu

Dalam pidato di Economic Club of New York pada Senin, Fischer menyatakan bahwa suku bunga rendah dapat menyebabkan resesi lebih lama dan lebih dalam, membuat perekonomian lebih rentan.

Fischer menambahkan, mereka juga dapat mengancam stabilitas keuangan, meskipun bukti sejauh ini tidak menunjukkan ancaman tinggi terhadap ketidakstabilan.

Dalam berita perusahaan, Bank of America pada Senin melaporkan laba bersih kuartalan 5,0 miliar dolar AS, atau 41 sen per saham dilusian, mengalahkan perkiraan analis. Saham raksasa komersial itu naik tipis 0,31 persen menjadi 16,05 dolar AS per saham.

Simak juga: Arcandra Ungkap Penyebab Penurunan Eksplorasi Migas

Di sisi ekonomi, produksi industri Amerika Serikat naik 0,1 persen pada September setelah jatuh 0,5 persen pada Agustus, Federal Reserve mengumumkan, Senin.

"Kenaikan kecil dalam produksi industri September menunjukkan ada beberapa stabilitas, khususnya di sektor manufaktur dan pertambangan, menuju ke kuartal terakhir tahun ini," kata Sophia Kearney-Lederman, seorang analis ekonomi di FTN Financial, dalam sebuah catatan.

ANTARA

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

43 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya