Setelah Anjlok Tiga Minggu Emas Berpeluang Naik  

Reporter

Senin, 17 Oktober 2016 23:05 WIB

Ilustrasi emas. Jclao.com

TEMPO.CO, Jakarta - Harga emas membukukan penurunan selama tiga minggu berturut-turut akibat menguatnya prospek pengerekan suku bunga Federal Reserve. Namun demikian, masih ada peluang peningkatan permintaan untuk menopang laju harga logam kuning.

Pada perdagangan Senin,17 Oktober 2016, pukul 17.05 WIB, harga emas gold spot naik 2,92 poin atau 0,23 persen menuju ke US$ 1.253,95 per troy ounce (Rp 526.277,61 per gram).

Adapun harga jual emas Antam naik Rp 1.000 per gram ke level Rp 560.600-Rp 600.000 per gram. Sementara itu, harga buyback turun Rp 1.000 menuju Rp 524.000 per gram.

Penguatan emas juga didukung pelemahan dolar. Kemarin, pada pukul 17.05 WIB indeks dolar terpantau turun 0,24 poin atau 0,02 persen menuju ke 97,995.

Australia & New Zealand Banking Group Ltd dalam publikasinya menyampaikan rencana pengerekan suku bunga Federal Reserve menjadi pertimbangan utama pasar. Hal ini menguatkan dolar dan menekan harga emas.

Pada Jumat, 14 Oktober 2016, Gubernur The Fed Janet Yellen mengatakan bakal mengetatkan kebijakan moneter untuk menggerakkan roda ekonomi. Salah satunya ialah dengan mengerek suku bunga.

Sepanjang bulan ini, harga sudah terkoreksi 4,7 persen. Harapan nilai jual emas meningkat akan bergantung kepada selera investor.

"The Fed tidak akan melepas stimulus agresif begitu saja. Sementara hasrat investor terhadap emas tetap kuat," paparnya ANZ seperti dikutip dari Bloomberg, Senin, 17 Oktober 2016.

Investor seolah bergeming dari sentimen hawkish The Fed. Mereka tetap menaikkan pembelian sehingga kapasitas emas yang diperdagangkan di bursa melampaui level tertinggi sejak Juni 2013, yaitu 2.051,3 ton pada Jumat, 14 Oktober 2016.

Kini, pasar akan melihat data ekonomi Amerika Serikat, seperti produksi industri dan inflasi yang dirilis pada minggu ini, sebagai sentimen yang menjamin pengerekan suku bunga. Adapun probabilitas kenaikan pada Desember mencapai 66 persen, tumbuh dari 52persen sejak bulan lalu.

Dalam publikasi riset lainnya, Choice menyampaikan harga emas masih di bawah tekanan hingga akhir 2016. Pasalnya, menguatnya ekspektasi Federal Reserve bakal mengerek suku bunga pada pertemuan November dan Desember.

Namun, tren suku bunga rendah atau negatif dari sejumlah bank sentral serta ketidakpastian kondisi politik dan ekonomi global, memberikan sentimen positif terhadap harga emas. Faktor-faktor tersebut bakal meredam penurunan logam kuning terlalu dalam.

Selain itu, International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika sehingga meningkatkan daya tarik komoditas save haven. Pasar juga berharap European Central Bank (ECB) bakal memperpanjang stimulus untuk menggerakkan pasar keuangan dan menjaga tekanan terhadap mata uang euro.

Pada bulan ini, Choice memprediksi harga emas akan bergerak di dalam kisaran US$ 1.200-US$ 1.310 per troy ounce. Sementara harga perak diprediksi berada dalam rentang US$ 16,3-US$ 19 per troy ounce.

BISNIS.COM


Berita terkait

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 15.000 per Gram

4 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 15.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini turun sebesar Rp 15 ribu ke level Rp 1.310.000.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Bertahan di Level Rp 1.325.000 per Gram

5 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Bertahan di Level Rp 1.325.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini stagnan dengan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Stagnan, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.326.000 per Gram

7 hari lalu

Stagnan, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 1.326.000 per Gram

Harga emas PT Aneka Tambang atau emas Antam stagnan di level Rp 1.326.000 per gram dalam perdagangan Ahad, 28 April 2024

Baca Selengkapnya

2023, PT Freeport Indonesia Catat Laba Rp 48,79 Triliun dan Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua

7 hari lalu

2023, PT Freeport Indonesia Catat Laba Rp 48,79 Triliun dan Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua

PT Freeport Indonesia berhasil memproduksi tembaga 1,65 miliar pound serta 1,97 juta ounces emas dan meraup laba bersih Rp 48,79 triliun pada 2023.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

9 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Turun Seribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp1.319.000 per Gram

10 hari lalu

Turun Seribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp1.319.000 per Gram

Harga emas batangan berada di posisi Rp1.320.000 per gram, kemarin.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

11 hari lalu

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 5.000 ke Level Rp 1.320.000 per Gram

11 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 5.000 ke Level Rp 1.320.000 per Gram

Harga emas batangan Antam berada di level Rp 1.320.000.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

12 hari lalu

Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

Konflik Iran dan Israel di Timur Tengah berpengaruh pada harga emas.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Menyentuh Rp 1.347.000 per Gram

15 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Menyentuh Rp 1.347.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik tipis sebesar Rp 2.000.

Baca Selengkapnya