TEMPO.CO, Jakarta - Transaksi yang tercatat selama tiga hari penyelenggaraan pameran ekspor terbesar Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 terus mengalami peningkatan, dimana masih banyak peluang transaksi yang akan terjadi hingga hari terakhir dan juga pasca pameran.
"Kita masih menghitung, tapi akan terus bertambah. Hari pertama transaksi kurang lebih sebanyak 178 juta dolar Amerika Serikat, (hari ketiga) ini sudah lebih dari 280 juta dolar AS," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda, saat ditemui disela-sela TEI 2016, di Jakarta, Jumat, 14 Oktober 2016.
Arlinda mengatakan, beberapa komoditas yang diminati oleh para pembeli potensial yang hadir pada pameran tersebut antara lain adalah essential oil, batu bara, kopi, teh, makanan olahan, furnitur, produk farmasi, dan juga jasa tenaga kerja.
Menurut Arlinda, permintaan juga datang untuk jasa tenaga kerja melalui Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), dimana beberapa negara seperti Australia, Jepang dan juga Timur Tengah berminat atas jasa tenaga kerja Indonesia.
"Tenaga kerja dari BNP2TKI dilaporkan ada sekitar 10 juta dolar AS, tapi pagi tadi tambah sekitar 1,4 juta dolar AS. Angka itu hanya untuk jasa saja, belum termasuk dari investasi melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)," kata Arlinda.
Transaksi yang ada dalam TEI 2016 terbagi dari program buying mission atau misi pembelian dan juga transaksi langsung. Program misi pembelian terus dilakukan Kementerian Perdagangan sebagai upaya peningkatan ekspor nasional.
Misi pembelian merupakan salah satu skema kegiatan promosi yang disediakan Kemendag untuk membantu dunia usaha dengan mendatangkan buyers ke Indonesia agar dapat melakukan kesepakatan dan atau transaksi dalam rangka ekspor.
Tercatat, total transaksi yang dihasilkan hingga hari kedua TEI 2016 khususnya dari program misi pembelian mencapai 186,69 juta dolar Amerika Serikat.
Trade Expo Indonesia merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan ekspor Indonesia dengan mengundang para pembeli potensial dari negara-negara tujuan ekspor utama maupun negara-negara yang menjadi tujuan baru atau memiliki potensi ekspor besar.
Pada tahun 2016, TEI mengusung tema "Indonesia: Source of Natural and Creative Products" yang menampilkan berbagai produk unggulan hasil kreativitas dan inovasi desain, dan diharapkan mampu membuka negara tujuan ekspor baru.
ANTARA
Berita terkait
Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih
6 jam lalu
Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.
Baca SelengkapnyaHarga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram
7 jam lalu
Harga emas Antam hari ini naik sebesar Rp 8 ribu ke level Rp 1.318.000 per gram.
Baca SelengkapnyaRI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa
7 jam lalu
Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).
Baca SelengkapnyaRupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS
1 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaRI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
2 hari lalu
Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.
Baca SelengkapnyaKian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel
4 hari lalu
Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.
Baca SelengkapnyaWamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil
5 hari lalu
Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi
5 hari lalu
Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.
Baca SelengkapnyaTerkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi
6 hari lalu
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.
Baca SelengkapnyaLagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS
7 hari lalu
Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.
Baca Selengkapnya