Perang Tomat Gantikan Perang Cambuk Para Jawara

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Jumat, 14 Oktober 2016 23:01 WIB

Peserta berbaring di atas ribuan tomat dalam acara "Tomatina" pesta perang tomat tahunan di desa Bunol, Valencia, Spanyol, 31 Agustus 2016. Jalanan kota berubah merah karena para peserta saling melempari tomat. Acara ini menghabiskan 150 ton tomat. chinadaily.com.cn

TEMPO.CO, Purbalingga - Pria itu dengan bersemangat melemparkan tomat ke salah satu kelompok yang sudah saling berhadap-hadapan di dalam kolam. Saling melempar tomat pun berlangsung seru. Tubuh dan wajah mereka berleleran cairan bewarna kekuning-kuningan. Pria tadi tak sampai menyelesaikan perang tomat itu yang mestinya berlangsung selama 15 menit. Dia menyingkir dari arena dengan dilindungi badan orang lain agar tak terkena lemparan tomat.


Dialah Tasdi, Bupati Purbalingga, Jawa Tengah, yang sedang menghadiri acara perang tomat yang merupakan rangkaian acara Festival Gunung Slamet. “Budaya itu sudah dilakukan sesepuh kita dulu. Dilakukan antar kelompok hingga antar desa,” ujar Sugito, Kepala Desa Karangreja, Purbalingga, Jumat, 14 Oktober 2016.


Dia menjelaskan, sekitar 400 tahun lalu di desanya para jawara setempat menggelar adu kekuatan dengan menggunakan cambuk dan parang. Kini kebringasan itu dinilai sudah tidak relevan. “Maka kami menggunakan hasil bumi sebagai alat utama dalam perang-perangaan, salah satunya menggunakan tomat,” kataya.


Acara ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas hasil bumi yang diberikan untuk warga Desa Serang. Mereka menggunakan tomat karena panen tomat melimpah di desa itu. “Tahun ini, dalam sehari tomat yang dipanen bisa mencapai 10-15 ton,” ujar Sugito. Tak heran panitia tak masalah menyediakan 1000 kilogram tomat untuk acara ini dengan melibatkan 200 peserta penduduk desa Serang.


Tasdi, sang bupati yang punya nama singkat ini, mengatakan tingginya hasil panen tomat di desa ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Dia menyarankan, kegiatan tahun depan, peserta perang tomat tidak hanya didominasi oleh warga setempat, melainkan juga melibatkan wisatawan. “Cara partisipasinya adalah dengan membeli tomat kepada warga terlebih dahulu,” katanya.


Advertising
Advertising

Menurut dia, peningkatan perekonomian dengan menjual hasil bumi dapat mendongkrak posisi Desa Serang pada posisi pertama, sebagai salah satu dari 15 desa wisata yang dicanangkan oleh pemda Purbalingga.


Suratno, 46 tahun, salah satu peserta perang tomat mengatakan, acara perang tomat kali ini makin ramai. “Saya ikut untuk menghibur warga dan wisatawan,” kata dia


BETRIQ KINDY ARRAZY


Berita terkait

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

51 hari lalu

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

17 Januari 2024

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

Pajak hiburan termaktub dalam UU HKPD untuk penguatan pajak daerah, dan mendukung agar daerah bisa lebih mandiri.

Baca Selengkapnya

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

10 Januari 2024

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT dari Level III atau Siaga jadi Level IV.

Baca Selengkapnya

Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

19 November 2023

Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi meminta seluruh pemerintah daerah menggencarkan berbagai program ketahanan pangan.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Wayang Nasional Diperingati setiap 7 November

7 November 2023

Asal-usul Hari Wayang Nasional Diperingati setiap 7 November

Hari Wayang Nasional diperingati setiap tahun pada 7 November

Baca Selengkapnya

Otorita IKN Bisa Terbitkan Obligasi dan Sukuk Tahun Depan

18 September 2023

Otorita IKN Bisa Terbitkan Obligasi dan Sukuk Tahun Depan

Otorita IKN akan bisa menerbitkan surat utang alias obligasi dan sertifikat kepemilikan aset atau sukuk pada tahun depan. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Pemda Wajib Berikan Bendera Merah Putih Bagi Warga Tidak Mampu, Begini Bunyi Pasalnya

4 Agustus 2023

Pemda Wajib Berikan Bendera Merah Putih Bagi Warga Tidak Mampu, Begini Bunyi Pasalnya

Mengibarkan bendera merah putih di depan rumah saat perayaan HUT Kemerdekaan RI hukumnya wajib. Bagaimana jika warga tak mampu membelinya?

Baca Selengkapnya

Nurseri Modern Tanaman Perkebunan di Cianjur Diresmikan

20 Juli 2023

Nurseri Modern Tanaman Perkebunan di Cianjur Diresmikan

Nurseri modern akan mendorong pertumbuhan wilayah agribisnis

Baca Selengkapnya