Pasar Global Kurang Kondusif, IHSG Diperkirakan Melemah

Reporter

Jumat, 14 Oktober 2016 09:30 WIB

Pengunjung tengah memperhatikan pergerakan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 4 Desember 2014. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada perdagangan akhir pekan di Bursa Efek Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi.

Menurut analis ekonomi dari First Asia Capital David Sutyanto, sentimen pasar akan dipengaruhi kondisi pasar saham eksternal yang kurang kondusif dan respon atas sejumlah isu individual emiten sektoral terutama terkait dengan pencapaian laba di kuartal III 2016.

"IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5.295 dan resisten di 5.370 cenderung di teritori negatif," kata David Sutyanto dalam pesan tertulisnya Jumat, 14 Oktober 2016.

IHSG pada perdagangan kemarin gagal menguat dan justru cenderung bergerak di teritori negatif. Terutama terkena imbasan sentimen negatif kawasan Asia setelah data ekspor dan impor Cina September lalu mengecewakan pasar. IHSG kemarin koreksi 24,21 poin (0,45 persen) di 5.340,40.

Koreksi terutama dipicu saham tambang, konsumsi, dan aneka industri. Sedangkan penguatan terbatas menyasar saham telekomunikasi dan saham perbankan seperti Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) terutama dipicu respon positif atas rilis laba kuartal tiga.

Ekspor Cina September 2016 turun 10 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, jauh di bawah perkiraan yang turun 3,3 persen dan bulan sebelumnya 2,8 persen (yoy). Menurut David, penurunan ekspor Cina ini mencerminkan perekonomian global masih menghadapi tantangan melemahnya permintaan.

"Buruknya data ekspor impor Cina September telah memicu tekanan di saham tambang yang sebelumnya cenderung menguat," ucap David. Selain itu, meningkatnya risiko pasar saham juga dipicu melemahnya rupiah atas dolar Amerika Serikat menyusul semakin kuatnya kemungkinan kenaikan bunga di AS Desember mendatang.

Sementara pasar saham global tadi malam turut terdampak sentimen negatif dari data perdagangan Cina, selain sentimen rilis laba emiten perbankan yang keluar yang di bawah ekspektasi. Indeks saham Eurostoxx di Uni Eropa koreksi 1,1 persen di 2.975,04. Di Wall Street indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,25 persen dan 0,31 persen tutup di 18.098,94 dan 2.132,55. Saham sektor keuangan menjadi pemberat indeks Wall Street.

Adapun harga minyak mentah tadi malam di Amerika Serikat bergerak fluktuatif namun berhasil menguat 0,74 persen di US$ 50,55 per barel.

DESTRIANITA

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

9 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

10 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

10 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

14 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

16 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya