Realisasi Defisit Anggaran Mencapai 75,6 Persen dari Target  

Reporter

Kamis, 13 Oktober 2016 08:26 WIB

Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani berbicara dengan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim sebelum pertemuan tahunan Komite Pembangunan IMF/Bank Dunia di Washington, AS, 8 Oktober 2016. REUTERS/Yuri Gripas

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan mencatat realisasi defisit anggaran hingga 30 September 2016 sebesar Rp 224,3 triliun. Realisasi tersebut mencapai 75,6 persen dari target defisit Rp 296,7 triliun.

“Posisi defisit saat ini 1,79 persen dari produk domestik bruto,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di kompleks DPR, Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2016. Defisit per September lebih baik dibanding realisasi Juni sebesar Rp 230,7 triliun atau 1,83 persen dari PDB.

Sri mengatakan pemerintah menggunakan cara front loading untuk membiayai defisit. "Pembiayaan di depan bertujuan menjaga cash flow pemerintah," katanya. Pasalnya, penerimaan negara dari perpajakan hingga Agustus 2016 sangat di bawah target.

Baca: Sri Mulyani Siapkan Dua Strategi Penarik Dana Investor

Sri menambahkan, performa defisit ditunjang dana tebusan program amnesti pajak periode pertama. Uang tebusan selama periode tersebut mencapai Rp 92 triliun.

Program amnesti pajak juga mendukung peningkatan pendapatan negara, terutama pada September 2016. Total realisasi pendapatan negara hingga 30 September tercatat sebesar Rp 1.081,2 triliun. Realisasinya telah mencapai 60,5 persen dari target Rp 1.786 triliun.

Realisasi penerimaan perpajakan tercatat Rp 896,1 triliun atau 58,2 persen dari target Rp 1.539 triliun. Penerimaan PPh non-migas telah mencapai Rp 476,5 triliun atau naik Rp 375,8 triliun dibanding pada September 2015.

Adapun penerimaan cukai tercatat Rp 78,6 triliun atau turun Rp 10 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu. Penerimaan negara bukan pajak (PNPB) tercatat sudah terealisasi Rp 183,8 triliun atau 75 persen dari target.

Simak: Perampok Rp 17 M: Untuk Naik Haji Orang Tua dan Beli Jaguar

Realisasi belanja pemerintah pusat per September sebesar Rp 767,7 triliun. Jumlahnya sudah mencapai 59 persen dari target Rp 1.306,7 triliun. Belanja kementerian lembaga yang terealisasi sebesar Rp 482,6 triliun, sedangkan dana transfer ke daerah dan dana desa terealisasi sebesar Rp 537,8 triliun.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

10 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

15 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

19 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

19 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

3 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya