Apa Alasan Luhut Buka Wacana Impor Gas?  

Rabu, 12 Oktober 2016 10:36 WIB

Menko Maritim dan Sumber Daya selaku Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan bergegas usai melakukan rapat koordinasi di Kementerian ESDM, Jakarta, 16 Agustus 2016. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mempertimbangkan pembelian gas dari luar negeri dalam rangka menurunkan harga gas. Impor gas diklaim memangkas biaya pengiriman yang turut menyumbang kenaikan harga.

"Kenapa kita tidak impor saja dari suatu negara,” ujar pelaksana tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Luhut Binsar Pandjaitan seusai rapat koordinasi harga gas di kantornya, Selasa, 11 Oktober 2016.

Luhut mencontohkan, impor gas bisa dilakukan dari Malaysia atau Brunei Darussalam yang harganya lebih murah, misal US$ 3-4 per MMBTU. Nantinya pemerintah bakal mengalokasikan gas impor untuk kebutuhan industri di Sumatera Utara.

Selama ini, kebutuhan gas industri di Sumatera Utara dipenuhi sebagian dari Kilang Tanguh, Papua, dan Kilang Donggi Senoro, Sulawesi Tengah. Gas dikirim dalam bentuk cair (LNG), kemudian diregasifikasi di Kilang Arun, Aceh. Proses ini memakan biaya transportasi, selain biaya regasifikasi.

Luhut menganggap proses ini membuat harga gas mahal. Untuk itu, Kementerian Energi membuat zonasi rantai gas supaya industri tidak perlu mendapat gas dari sumber yang jauh dan berbiaya tinggi. Meskipun pada akhirnya kebijakan ini juga bakal membuat permintaan gas wilayah timur dari wilayah barat menurun. Untuk itu, Luhut mengajukan ekspor gas sebagai solusi.

Sementara itu, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengusulkan gas dari Indonesia timur bisa dipakai untuk pembangkit listrik PT PLN (Persero). "Nanti gas dari domestik pindahkan saja ke PLN, sehingga listrik bisa lebih murah," ujarnya.

Adapun Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menolak opsi impor. Sebab, saat ini pasokan gas domestik masih lebih banyak daripada permintaan. Darmin juga menolak bahwa impor adalah solusi memangkas harga gas. "Belum tentu lebih murah," tuturnya.

Sampai saat ini, Kementerian Energi masih berkukuh gas murah hanya diberikan bagi tujuh sektor industri, yakni pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet. Pemerintah belum menyepakati penambahan empat sektor, seperti yang diusulkan Kementerian Perindustrian.

ROBBY IRFANY




Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

14 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

11 Februari 2023

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Inilah 5 Provinsi Penghasil emas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

11 Februari 2023

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

Kementerian ESDM terus mengembangkan sektor panas bumi untuk menurunkan efek rumah kaca.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

10 Februari 2023

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan larangan ekspor emas akan dilakukan secara bertahap.

Baca Selengkapnya