Kontrol Inflasi, BI: Pemda Bisa Tingkatkan Produksi Pangan  

Reporter

Rabu, 12 Oktober 2016 09:45 WIB

Seorang pedagang menata bahan makanan jualannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (2/1). ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan peran pemerintah daerah sangat besar dalam pengendalian inflasi. “Terutama dengan cara meningkatkan hasil produksi pangan,” ucap Mirza seusai temu wartawan daerah dengan Bank Indonesia di Jakarta, Senin, 10 Oktober 2016.

Menurut Mirza, peningkatan hasil produksi sangat penting karena sebagian besar penyebab inflasi di daerah adalah rendahnya hasil produksi pangan, sehingga harga bahan pangan tinggi.

Secara teknis, kata Mirza, banyak hal yang dapat dilakukan pemerintah daerah untuk meningkatkan produksi pangan. Salah satunya dengan mengundang investor menanamkan modal di daerah. "Pemerintah daerah pun bisa melakukan deregulasi untuk meningkatkan produksi pangan di daerah," ujarnya.

Deputi Direktur Departemen Ekonomi Moneter Bank Indonesia Ika Tejaningrum menuturkan, untuk menjaga stabilitas inflasi, Bank Indonesia mengembangkan potensi pangan masing-masing wilayah atau cluster. Cluster itu dikembangkan untuk komoditas yang mendukung ketahanan pangan. “Komoditas sumber tekanan inflasi adalah volatile food dan komoditas berorientasi ekspor," kata Ika pada acara yang sama. Masing-masing wilayah mengembangkan komoditas yang menyumbang inflasi terbesar bagi daerah.

Ika mencontohkan, cluster Sumatera dan Jawa mengembangkan beras, cabai merah, daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang merah. Kalimantan hampir sama dengan Sumatera dan Jawa, tapi ditambah daging sapi. Sedangkan Sulawesi, Papua, dan Nusa Tenggara mengembangkan beras, ikan cakalang, daging ayam ras, cabai rawit, dan bawang merah.

“Pendorong laju inflasi setiap daerah sangat dipengaruhi budaya setempat.” Di Sumatera, misalnya, kenaikan inflasi sebagian besar dipengaruhi harga cabai merah.

PHESI ESTER JULIKAWATI




Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya