Risiko Global Kembali Meningkat, IHSG Rawan Koreksi  

Reporter

Rabu, 12 Oktober 2016 08:34 WIB

Seorang pialang saham tengah memantau pergerakan index saham di Bank BNI, Jakarta, 1 Agustus 2016. IHSG bergerak menguat hingga hampir 2 persen, tepatnya 1,95 persen di posisi 5.317,85. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Tadi malam, pasar saham global kembali tertekan. Indeks Eurostoxx di kawasan Uni Eropa drop 0,5 persen di posisi 3.020,69. Di Wall Street, indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 1,1 persen dan 1,2 persen di level 18.128,66 dan 2.136,73. Adapun indeks berbasiskan saham teknologi Nasdaq tadi malam terkoreksi 1,5 persen di angka 5.246,79.

Menurut analis ekonomi dari First Asia Capital, David Sutyanto, saham-saham produk kesehatan dan bioteknologi menjadi motor penurunan Wall Street. Hal ini menyusul spekulasi pasar atas perkembangan politik di Amerika Serikat menjelang pemilu November mendatang.

"Kemungkinan besar, di DPR, kursi akan dipegang Demokrat yang bisa berimplikasi terhadap perubahan kebijakan di sektor kesehatan," ujar David dalam pesan tertulisnya Rabu, 12 Oktober 2016.

Selain sentimen isu politik, koreksi turut dipicu penguatan dolar Amerika seiring naiknya ekspektasi inflasi yang kembali memperkuat kemungkinan kenaikan bunga Amerika pada akhir tahun ini. Adapun harga minyak mentah di negara tersebut tadi malam terkoreksi 1 persen di posisi US$ 50,79 per barel menyusul penguatan dolar Amerika.

Pasar juga mulai mengantisipasi rilis laba 3Q16 yang dimulai dari rilis laba Alcoa yang di bawah ekspektasi pasar.

Dengan adanya peningkatan risiko pasar global, penguatan dolar Amerika serta koreksi pada sejumlah harga komoditas energi dan logam tadi malam akan mempengaruhi psikologis pasar pada perdagangan hari ini. David memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia akan rawan terkoreksi setelah kemarin berhasil rebound terbatas.

"IHSG diperkirakan kembali bergerak dengan support di level 5.330 dan resisten di angka 5.410 dibayangi pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika," ujar David.

Sebelumnya pada perdagangan kemarin, IHSG bergerak fluktuatif dalam rentang 40 poin, tapi akhirnya berhasil tutup di teritori positif di posisi 5.381,997 atau menguat 21 poin (0,4 persen). IHSG berhasil rebound setelah pada empat sesi perdagangan sebelumnya terkoreksi.

Saham-saham pertambangan melanjutkan tren penguatannya seiring sentimen harga komoditasnya. Selain ditopang saham tambang, penguatan IHSG ditopang saham konsumsi dan properti. Harga minyak yang naik hingga di atas US$ 51 per barel menjadi pendorong penguatan sejumlah saham sektoral berbasiskan komoditas tambang.

DESTRIANITA




Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

10 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

11 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

13 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

13 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

13 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

13 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

16 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

18 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya