TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak terkoreksi setelah sempat melonjak ke level tertinggi dalam 15 bulan terakhir. Pasalnya, pasar kurang yakin dengan rencana kerja sama OPEC dan Rusia untuk membatasi produksi.
Pada perdagangan Selasa, 11 Oktober 2016, pukul 17:30 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak November 2016 turun 0,36 poin atau 0,7 persen menjadi US$ 50,99 per barel. Sementara itu, harga minyak Brent kontrak Desember 2016 tergelincir 0,28 poin atau 0,53 persen menjadi US$ 52,86 per barel.
Sebelumnya, harga minyak mentah pada Senin, 10 Oktober 2016, mencapai harga tertinggi dalam 15 bulan terakhir, yakni WTI senilai US$ 51,35 per barel dan Brent US$ 53,14 per barel. Sentimen pendorong utama ialah pernyataan dua produsen terbesar di dunia, yakni Arab Saudi dan Rusia, untuk bekerja sama membatasi suplai.
Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih dalam acara World Energy Congress di Istanbul, Turki, menyatakan kesepakatan membatasi produksi minyak mentah global dapat dicapai dalam pertemuan resmi OPEC pada 30 November 2016. Rapat organisasi juga turut mengundang negara-negara non-OPEC seperti Rusia.
Bulan lalu dalam pertemuan di Aljazair, OPEC menyepakati pengurangan produksi sebanyak 700 ribu barel per hari menjadi sekitar 32,5-33 juta barel per hari. Sebelumnya tingkat produksi bisa menyentuh 33,6 juta barel per hari.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut undangan pemangkasan suplai minyak. Putin mengatakan bersedia bergabung dengan upaya OPEC untuk menjaga stabilitas sektor energi global dengan cara membekukan produksi minyak mentah ataupun memangkasnya.
Hong Sung Ki, Commodities Analyst Samsung Futures Inc menuturkan harga minyak sudah naik sekitar 15 persen sejak OPEC menyetujui pemangkasan produksi untuk pertama kalinya sejak 2008 pada akhir bulan lalu. Namun, pembatasan suplai masih belum signifikan karena belum semua anggota menyetujui.
"Pasar juga melihat Rusia belum siap mendukung pembatasan produksi minyak mentah sehingga harga sulit terangkat kembali," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa, 11 Oktober 2016.
Harga minyak juga terkoreksi menyusul laporan pasar minyak global periode Oktober 2016 yang diterbitkan International Energy Agency (IEA) soal perlambatan permintaan dari Cina dan negara-negara OECD. Di sisi lain, survei Bloomberg memaparkan persediaan mingguan minyak di Amerika Serikat yang rilis pada Rabu, 12 Oktober 2016, bakal meningkat 1,75 juta barel per hari.
BISNIS.COM
Berita terkait
Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah
2 hari lalu
Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi
10 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaEkskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak
16 hari lalu
Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel
17 hari lalu
Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram
18 hari lalu
Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaAnalis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar
18 hari lalu
Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?
8 Januari 2024
Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru
5 Januari 2024
Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?
21 Juni 2023
Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?
7 Juni 2023
Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?
Baca Selengkapnya