Ini Efisiensi Energi di Dunia Usaha
Selasa, 11 Oktober 2016 00:06 WIB
INFO BISNIS - Konsumsi energi mengalami peningkatan sebesar 45 persen sejak 1980. Sekitar 80 persen kebutuhan tersebut masih dipasok oleh energi yang menggunakan bakar bakar fosil yang merupakan penyumbang terbesar efek rumah kaca yang meningkatkan suhu bumi.
Untuk mengurangi pemanasan global akibat efek rumah kaca, negara-negara dunia berkomitmen untuk menjaga temperatur bumi di bawah 2 derajat menuju ke 1,5 derajat. Perjanjian ini ditandatangani pada Kesepakatan Paris tahun 2015 lalu.
Salah satu sektor yang menyumbang emisi karbon dan menambah parah pemanasan global adalah industri. Di Indonesia, pemakaian energi oleh industri tercatat sebesar 49,4 persen dari total konsumsi energi nasional.
Faktanya, konsumsi energi bukan sebatas persoalan perubahan iklim semata. Dari sisi finansial, manajemen energi akan berpengaruh pada pendapatan perusahaan secara signifikan. Dari sisi informasi, manajemen energi juga akan mempermudah pengelolaan data dan penggunaannya sehingga user friendly. Regulasi saat ini juga sudah memasukkan unsur pengelolaan energi dalam berbagai kebijakan. Belum lagi tuntutan organisasi dan masyarakat yang dikaitkan dengan lingkungan.
Sayangnya, efisiensi energi masih dipandang sebagai hal yang rumit. Banyak industri atau perusahaan tidak tahu harus dari mana memulai program efisiensi agar didapat hasil yang jelas dan terukur. Oleh karena itu, banyak perusahaan tengah mempelajari bagaimana cara melakukan efisiensi energi. Meski beberapa perusahaan mengklaim telah menyusun strategi, namun ternyata pendekatan yang dibuat masih sulit untuk diimplementasikan.
Schneider Electric, menerjemahkan teori efisiensi energi ke dalam langkah-langkah konkrit untuk dilakukan perusahaan. Ada tiga tahap yang perlu dilewati perusahaan dalam efisiensi energi. Langkah pertama, adalah menetapkan tujuan yang jelas. Misalnya, sejauh mana nilai-nilai energi berkelanjutan (sustainability) diterapkan dalam perusahaan. Apakah kesadaran untuk menjaga energi merupakan isu penting dalam perusahaan?
Perusahaan perlu mengetahui apakah efisiensi energi merupakan tuntutan eksternal? Sejauh mana efisiensi tersebut berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan perusahaan? Untuk itu, perusahaan perlu memikirkan data yang diperlukan di antaranya laporan energi perusahaan seperti pemakaian air, bahan bakar, dan sebagainya.
Kedua, melibatkan stakeholder atau pemangku kepentingan dalam prosesnya, dan ketiga menentukan solusi baik jangka panjang maupun pendek. Schneider Electric menyatakan, keterlibatan seluruh pemangku kepentingan sangat signifikan dalam upaya efisiensi energi. Oleh karena itu, setelah tahap penentuan tujuan, perusahaan perlu mengumpulkan berbagai masukan dari stakeholder untuk memastikan bahwa solusi yang akan dijalankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pemangku kepentingan.
Pada tahap kedua, hal yang tidak boleh dilupakan adalah mengidentifikasi hambatan atau tantangan untuk melakukan efisiensi. Perusahaan bisa memilih perangkat lunak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan. Perusahaan perlu mempertimbangkan antara lain kebutuhan data, tujuan tersegmen, input data, pelaporan, budgeting, dan sebagainya. Perangkat lunak yang tepat akan mempercepat efisiensi energi dengan segala keuntungannya. Software StruxureWare™ , aplikasi unik terintegrasi dari Schneider Electric dapat memaksimalkan efisiensi di seluruh tubuh perusahaan.
Tahap terakhir adalah ketika solusi untuk melakukan efisiensi energi siap untuk dijalankan. Pada titik ini, pengumpulan data dan analisa telah dimulai. Banyak perusahaan menganggap vendor tidak sekadar sebagai sumber untuk mendapatkan perangkat lunak, tetapi juga sebagai partner konsultasi – ahli yang dapat memberikan panduan untuk menginterpretasikan sekaligus mengaplikasikan informasi secara efektif. Karena biasanya, terlalu banyak data dan informasi justru akan menimbulkan kebingungan dan sulit untuk ditemukan kaitannya.
Scheneider Electric yang memiliki reputasi dunia, dapat membantu perusahaan dalam implementasi efiensi energi dengan tiga tahap di atas. Selanjutnya, efisiensi energi bukan lagi sekadar teori dan suatu yang rumit. Perpaduan data, informasi, dan perangkat lunak menjadi faktor kunci bagi perusahaan tidak saja untuk berperan dalam menjaga lingkungan bumi, tapi juga optimalisasi sumber daya dan keuntungan finansial perusahaan. Hemat energi berarti masa depan perusahaan dan lingkungan.
Artikel ini dipersembahkan oleh Tempo dan Schneider Electric.