Suplai Beras Meningkat, Berbanding Terbalik dengan Harga

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 10 Oktober 2016 19:43 WIB

Petani menjemur gabah di daerah terdampak genangan Waduk Jatigede, Desa Cibogo, Darmaraja, Sumedang, Jawa Barat, 7 Agustus 2015. Kemarau panjang akibat dampak El Nino diprediksikan bakal mempengaruhi stok beras di masa paceklik di awal tahun depan. Idealnya Bulog memiliki stok 2,5 juta ton beras pada akhir tahun. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Harga beras dapat kembali menurun seiring dengan musim hujan di India yang turut membangkitkan produksi global. Pada perdagangan di bursa Thailand, harga beras putih 5% yang menjadi patokan Asia per Rabu 5 Oktober 2016 terkoreksi 1,85% atau 7 poin menjadi US$372 per ton. Adapun pergerakan harga di bursa tersebut terjadi seminggu sekali setiap Rabu.


Jac Luyendijk, chief executive officer of SAT Swiss Agri Trading SA, menuturkan harga beras putih dapat terkoreksi 10% pada kuartal terakhir 2016. Pasalnya proses panen sudah dimulai dalam beberapa bulan ke depan, sedangkan permintaan masih tertekan.


Sebelumnya harga merosot pada kuartal III/2016, yang menjadi koreksi terbesar sejak periode yang sama tahun 2013. Beras putih merupakan patokan pasar Asia. Berdasarkan data Departemen Pertanian Amerika Serikat ( U.S. Department of Agriculture/ USDA), produksi beras yang sudah diolah di seluruh negara mungkin mencapai rekor tertinggi sebesar 481,7 juta ton pada musim 2016--2017. Pasokan dari India, sebagai eksportir terbesar sejak 2012, akan melonjak setelah petani meningkatkan penanaman.


India sedang mengalami curah hujan normal pertama dalam tiga tahun terakhir. Alhasil, pasokan yang sebelumnya kurang dipacu kembali. "Kami melihat banyak negara pengekspor yang melakukan hal sama dengan pulihnya cuaca. Secara otomatis ini akan menekan harga. Prospek harga diperkirakan tetap negatif dalam 4--6 bulan mendatang," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (10 Oktober 2016).


Laporan USDA pada bulan lalu memaparkan, India akan mengekspor 10 juta ton beras tahun ini dan 2017 sebesar 9,5 juta ton, naik dari proyeksi sebelumnya sejumlah 8,8 juta ton. Sementara itu, Thailand akan melakukan panen pada bulan ini. Jantida Meedech, deputy secretary general at the Office of Agricultural Economics memprediksi produksi meningkat sekitar 4,5% menjadi 25 juta ton. Sekitar 80% dari pasokan tersebut akan masuk ke pasar global pada kuartal ketiga. *


Advertising
Advertising




BISNIS

Berita terkait

KPU akan Cek soal Tersangka Kasus Kekerasan Seksual Dilantik Jadi Anggota DPRD Singkawang

10 menit lalu

KPU akan Cek soal Tersangka Kasus Kekerasan Seksual Dilantik Jadi Anggota DPRD Singkawang

Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin akan mengecek tersangka kasus kekerasan seksual anak berinisial HA yang dilantik menjadi anggota DPRD Singkawang

Baca Selengkapnya

Come See Mie Festival di Candi Prambanan Tawarkan Augmented Reality Hingga Spot instagramable

10 menit lalu

Come See Mie Festival di Candi Prambanan Tawarkan Augmented Reality Hingga Spot instagramable

Masyarakat bisa menikmati festival Come See Mie Festival 2024 di Candi Prambanan Yogyakarta, pada 20-22 September 2024.

Baca Selengkapnya

Tiga Saksi Dugaan Korupsi Pengadaan Lahan di Sekitar Jalan Tol Trans Sumatera Diperiksa KPK

18 menit lalu

Tiga Saksi Dugaan Korupsi Pengadaan Lahan di Sekitar Jalan Tol Trans Sumatera Diperiksa KPK

Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto, menyebut pemeriksaan dilakukan di Kantor Polres Lampung Selatan.

Baca Selengkapnya

Rano Karno Sebut Ide Pemindahan Perkantoran ke Selatan Jakarta Ancam Kawasan Hijau

22 menit lalu

Rano Karno Sebut Ide Pemindahan Perkantoran ke Selatan Jakarta Ancam Kawasan Hijau

Calon Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno menilai ide pemindahan kawasan perkantoran ke bagian selatan bisa menggerus kawasan hijau.

Baca Selengkapnya

Sanggah Ada Kebocoran Data NIK dan NPWP, Dirjen Pajak: Di Sitem Kami Tak Ada Kebocoran

24 menit lalu

Sanggah Ada Kebocoran Data NIK dan NPWP, Dirjen Pajak: Di Sitem Kami Tak Ada Kebocoran

DJP menyanggah adanya indikasi kebocoran data langsung dari sistem mereka perihal dengan pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak.

Baca Selengkapnya

Buku Biografi Sri Mulyani Diluncurkan Menjelang Akhir Jabatan, Ini Alasannya

25 menit lalu

Buku Biografi Sri Mulyani Diluncurkan Menjelang Akhir Jabatan, Ini Alasannya

Buku biografi Menteri Keuangan Sri Mulyani diluncurkan menjelang akhir jabatannya. Sebagai dokumentasi berbagai pemikiran mereformasi Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

WNA Mesir Pencuri Iphone 14 di Bandara Soekarno Hatta Ditangkap Lalu Dideportasi

27 menit lalu

WNA Mesir Pencuri Iphone 14 di Bandara Soekarno Hatta Ditangkap Lalu Dideportasi

Seorang WNA asal Mesir di deportasi ke negara asalnya pada Jumat dini hari 20 September 2024 setelah ditangkap karena mencuri

Baca Selengkapnya

Terima Dana Hibah dari Amerika Serikat untuk IKN, OIKN Undang Partisipasi Internasional untuk Kolaborasi

28 menit lalu

Terima Dana Hibah dari Amerika Serikat untuk IKN, OIKN Undang Partisipasi Internasional untuk Kolaborasi

Otorita IKN akan bekerja sama dengan 7 perusahaan teknologi global asal Amerika Serikat seperti Amazon Web Service, Autodesk, Cisco di Nusantara

Baca Selengkapnya

KPU Tidak Akan Fasilitasi Kampanye Kotak Kosong di PIlkada 2024

29 menit lalu

KPU Tidak Akan Fasilitasi Kampanye Kotak Kosong di PIlkada 2024

Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin menyatakan tak akan memfasilitasi kampanye kotak kosong pada Pilkada Serentak 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Susulan Bandung Masih Terjadi, BMKG Sebut Terbesar yang Dipicu Aktivitas Sesar Garsela

31 menit lalu

Gempa Susulan Bandung Masih Terjadi, BMKG Sebut Terbesar yang Dipicu Aktivitas Sesar Garsela

Sejauh ini, gempa Kabupaten Bandung dan Garut bermagnitudo 5,0 adalah gempa paling besar yang dipicu oleh aktivitas Sesar Garsela.

Baca Selengkapnya