Indonesia Perpanjang Kerja Sama Keuangan dengan Jepang  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 8 Oktober 2016 13:14 WIB

Agus Martowardojo

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo bersama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Keuangan Jepang Taro Aso, menyepakati perpanjangan kerja sama bilateral swap arrangement (BSA) antarnegara.

"Kesepakatan ini menunjukkan semakin kuatnya kerja sama keuangan antara kedua negara," kata Agus Martowardojo dalam siaran pers yang diterima Tempo, Sabtu, 8 Oktober 2016.

Baca: Berburu Tiket Murah di Garuda Indonesia Travel Fair 2016

Kesepakatan ini dilakukan di tengah rangkaian pelaksanaan Sidang Tahunan Dana Moneter International dan Bank Dunia di Washington DC, Amerika Serikat, 7 Oktober 2016.

Kerja sama bilateral swap arrangement ini diketahui juga mendukung upaya menjaga stabilitas makro ekonomi dan keuangan di kawasan Asia serta melengkapi jaring pengamanan keuangan yang telah ada, baik di tingkat regional maupun global.

Kerja sama ini antarnegara ini memiliki nilai US$ 22,76 miliar. "Ini untuk menjaga stabilitas keuangan regional di tengah terus berlangsungnya ketidakpastian di pasar keuangan global," ujar Agus.

Simak juga: Ada Hadiah Rp 2,3 M Bagi Penguntit Koruptor, Ini Syaratnya

Kerja sama bilateral swap agreement adalah perjanjian antarnegara untuk tidak bertransaksi menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat. Dengan perpanjangan ini, Jepang dan Indonesia bisa bertransaksi menggunakan mata uang Jepang, yen, atau rupiah.

DIKO OKTARA


Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

5 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya