Pemerintah Evaluasi Penerima Tax Allowance

Reporter

Jumat, 7 Oktober 2016 23:02 WIB

Airlangga Hartarto. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah tengah mengevaluasi perusahaan penerima fasilitas pengurangan pajak (tax allowance). Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah mendata perusahaan penerima tax allowance yang bisa merealisasi investasi.

"Ini agar ada perusahaan yang betul-betul bisa mendapatkan tax allowance dan jadi contoh untuk investor lain," kata Airlangga usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat, 7 Oktober 2016.

Tax Allowance adalah pengurangan pajak yang dihitung berdasarkan besar jumlah investasi yang ditanamkan.

Insentif yang diterima pengusaha berupa pengurangan penghasilan neto sebesar 30 persen dari jumlah penanaman modal. Pengurangan berlaku selama 6 tahun. Pengurangan diberikan per tahun masing-masing sebesar 5 persen dimulai dari tahapan produksi komersial.

Baca: Menperin Tantang Pengusaha Tumbuhkan 9.000 Wirausaha Baru

Menurut Airlangga, penerima tax allowance saat ini terhitung masih sedikit. Padahal pengurangan pajak menarik bagi investasi. "Untuk meningkatkan internal rate of return dari suatu investasi." Airlangga menambahkan tax allowance akan lebih menarik lagi jika investasinya dilakukan di luar Pulau Jawa.

Pemerintah telah menyetujui pemberian tax allowance kepada 18 perusahaan pada 2016 di beberapa sektor. Perusahaan penerima fasilitas tersebut antara lain PT Batutua Tembaga Raya yang memproduksi ingot tembaga (batangan murni), PT SMART Tbk (SMAR) untuk investasi pabrik biodiesel, dan PT Well Harvest Winning Alumina untuk produksi smelter bauksit. Selain itu ada PT Astra Daihatsu Motor, PT Megah Surya Pertiwi, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, dan PT Asa Himas Chemical.

Simak: Surplus 400 Ribu Ton, Tahun Ini Tidak Ada Paceklik Beras

Airlangga mengatakan pemerintah belum membahas penambahan penerima tax allowance. "Nanti akan dibahas lagi," kata dia.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

4 hari lalu

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

Anies dan Muhaimin hadir dalam acara penetapan presiden wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPU hari ini.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

5 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik

7 hari lalu

Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik

Tony Blair menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahas IKN hingga stabilitas geopolitik.

Baca Selengkapnya

Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa

9 hari lalu

Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai masyarakat Indonesia tak perlu khawatir soal imbas konflik Iran-Israel. Dia mengatakan potensi eskalasi konflik kedua negara tersebut belum diketahui, sehingga pemerintah belum mengambil keputusan apapun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN seperti Pertamina memborong dolar AS di tengah memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

10 hari lalu

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

10 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Kritik terhadap Tiga Menteri Saksi Politisasi Bansos, 907 Ribu Kendaraan Belum Balik ke Jabodetabek

11 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Kritik terhadap Tiga Menteri Saksi Politisasi Bansos, 907 Ribu Kendaraan Belum Balik ke Jabodetabek

Ekonom Ideas mendukung kritik Faisal Basri terhadap tiga menteri yang bersaksi soal politisasi Bansos di MK.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

11 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

Sejarah terulang lagi, nilai tukar rupiah melemah sampai ke titik di atas Rp16 ribu per dolar AS, sama seperti saat krisis moneter 1998.

Baca Selengkapnya