BI: Pertumbuhan Kredit Membaik 6 Bulan Mendatang

Kamis, 6 Oktober 2016 23:00 WIB

Gedung Bank Indonesia. REUTERS/Iqro Rinaldi

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan, perekonomian Indonesia saat ini tengah mengalami perbaikan setelah mengalami perlambatan dalam beberapa tahun terakhir. Dia memprediksi, apabila ke depan perekonomian domestik terus tumbuh, pertumbuhan kredit juga akan membaik dalam enam bulan mendatang.

Bank sentral memperkirakan tahun 2017 adalah periode berlanjutnya pemulihan ekonomi dan mematok angka pertumbuhan ekonomi sekitar 5,1-5,5 persen. “World Bank memprediksi 5,3 persen. Kalau pemerintah, 5,1 persen. Tahun 2017 harusnya outlook bisa lebih baik," ujar Mirza dalam Seminar Nasional Prospek Perekonomian Indonesia di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Kamis, 6 Oktober 2016.

Menurut Mirza, situasi perekonomian dalam negeri saat ini sudah jauh lebih tenang. Kurs rupiah terhadap dolar pun, menurut dia, juga sudah membaik.

Dengan begitu, kata Mirza, importir juga sudah mulai bisa membuat rencana industri di masa mendatang. “Kalau kurs goyang, importir tidak bisa melakukan perencanaan kegiatan. Tapi saat ini, orang sudah bisa impor dan melakukan ekspansi," katanya.

Mirza menilai, membaiknya kurs rupiah tak lepas dari kebijakan moneter Amerika Serikat yang lebih mudah diprediksi sejak akhir 2015. “Dulu, kita menunggu terus kebijakan suku bunga AS. Jadi, yang ada adalah volatilitas, kurs terus bergejolak. Ketika AS lebih jelas pattern kebijakan moneternya, sejak Desember 2015, kurs lebih stabil," tuturnya.

Di saat bersamaan, menurut Mirza, inflasi serta defisit ekspor dan impor terkendali. Pada 2013, defisit ekspor-impor mencapai US$ 31 miliar. Tahun ini, defisit hanya sebesar US$ 21 miliar. "Saat ini, kita memiliki current account defisit yang lebih baik. Harga komoditas juga ada recovery sedikit. BI pun memiliki ruang untuk melonggarkan kebijakan moneter," katanya.

Namun, dengan adanya gejolak pada 2013-2015 lalu, kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) mencapai 3 persen. Padahal, pada 2012, NPL hanya sekitar 1,4-1,5 persen. Pertumbuhan kredit pun baru mencapai 2,8 persen secara year to date walaupun secara year on year kredit masih tumbuh 6-7 persen. "Tapi kami melihat ini siklus yang biasa terjadi," ujar Mirza.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya