Gagal Masuk ICAO, RI Terus Tingkatkan Standar Penerbangan

Rabu, 5 Oktober 2016 11:28 WIB

Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng (19/12). TEMPO/Mahanizar Djohan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan terus meningkatkan kualitas infrastruktur penerbangan nasional. Hal tersebut akan dilakukan meskipun Indonesia belum terpilih menjadi anggota Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional atau International Civil Aviation Organization (ICAO).

"Walau belum terpilih Indonesia akan terus memajukan kapasitas dan kualitas penerbangan sipil dan akan terus berkiprah di dunia penerbangan internasional”, ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo dalam rilis yang diterima, Rabu, 5 Oktober 2016.

Pernyataan ini menanggapi belum terpilihnya Indonesia sebagai anggota ICAO Part III
periode 2016-2019. Suprasetyo mengungkapkan, Indonesia juga akan tetap berkomitmen untuk berkontribusi melalui kerja sama dalam penerbangan dengan negara-negara berkembang. “Baik secara bilateral maupun dengan memanfaatkan berbagai forum dan organisasi internasional lainnya.”

Suprasetyo mengungkapkan, delegasi Indonesia memohon maaf karena belum dapat merealisasikan harapan agar dapat menjadi anggota Dewan ICAO. Namun hasil tersebut tidak membuat Indonesia berkecil hati.

Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Indonesia lebih percaya diri mencalonkan menjadi anggota ICAO karena standar keselamatan dan keamanan penerbangan serta perlindungan lingkungan penerbangan mengalami peningkatan. Dalam dua tahun terakhir, Indonesia telah memiliki lima pencapaian di antaranya Federal Avation Administration (FAA) yang kembali memberikan rating kategori pertama dalam standar keselamatan penerbangan.

Selain itu pada akhir 2015, Indonesia telah memenuhi 95 persen dari standar ICAO tentang keselamatan. Indonesia mendapat dukungan dari negara-negara sahabat atas pencalonan ini. Indonesia pernah terpilih menjadi anggota Dewan ICAO Part III sebanyak 12 (dua belas) kali, yaitu pada 1962, 1968, 1971, 1974, 1977, 1980, 1983, 1986, 1989, 1992, 1995, dan 1998.

Dukungan diberikan karena menunjukkan tingkat kepercayaan tinggi Indonesia untuk mewakili kepentingan negara berkembang di forum ICAO. "Kepercayaan ini merupakan modal dan sumber motivasi bagi Indonesia," ujar Budi Karya.

Proses pemilihan berlangsung pada 4 Oktober di Kantor Pusat ICAO Montreal, Kanada. Indonesia meraih dukungan sebesar 96 suara. Angka tersebut belum berhasil membawa Indonesia terpilih menjadi salah satu dari 13 negara yang menduduki jabatan Dewan ICAO di Part III.

Negara yang berhasil terpilih sebagai anggota Dewan ICAO di Part III periode 2016-2019 adalah Aljazair (151 suara), Cabo Verde (136 suara), Kongo (136 suara), Kuba (160 suara), Ekuador (133 suara), Kenya (159 suara), Malaysia (129 suara), Panama (130 suara), Korea Selatan (146 suara), Tanzania (150 suara), Turki (156 suara), Persatuan Emirat Arab (156 suara), dan Uruguay (133 suara).

ODELIA SINAGA

Berita terkait

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

2 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

7 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

12 hari lalu

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.

Baca Selengkapnya

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

12 hari lalu

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

Setelah Lebaran 2024, gelombang arus balik memulai perjalanan banyak orang kembali ke perantauan

Baca Selengkapnya

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

13 hari lalu

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberangkatkan peserta arus balik gratis Lebaran 2024 dengan 160 bus.

Baca Selengkapnya

Terminal Tirtonadi Solo Mulai Kirim Sepeda Motor Peserta Mudik Gratis Lebaran 2024 Kembali ke Perantauan

15 hari lalu

Terminal Tirtonadi Solo Mulai Kirim Sepeda Motor Peserta Mudik Gratis Lebaran 2024 Kembali ke Perantauan

Loading pengiriman sepeda motor, masuk ke truk, dan diberangkatkan sekitar pukul 14.00 menuju ke Terminal Pulo Gadung.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Siapkan 3 Armada Kapal Rute Panjang-Ciwandan untuk Arus Balik Lebaran

15 hari lalu

Kemenhub Siapkan 3 Armada Kapal Rute Panjang-Ciwandan untuk Arus Balik Lebaran

Kapal tersebut diperuntukkan bagi kendaraan sepeda motor dan mobil kecil. Sedangkan selama arus balik, truk 3 sumbu untuk sementara tak diperbolehkan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

15 hari lalu

Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

Salah satu instruksinya yakni mempercepat dikeluarkannya Surat Perintah Berlayar (SPB) kapal.

Baca Selengkapnya

Menhub Tinjau Persiapan Arus Balik di Bandara Soekarno-Hatta

15 hari lalu

Menhub Tinjau Persiapan Arus Balik di Bandara Soekarno-Hatta

AirNav Indonesia diminta untuk mengoptimalkan runway ketiga di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek Diduga karena Sopir Mengantuk

20 hari lalu

Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek Diduga karena Sopir Mengantuk

Kecelakaan di ruas Tol Jakarta-Cikampek selama arus mudik lebaran diduga karena sopir mengantuk.

Baca Selengkapnya