BI Segera Terapkan Mesin Deposito Uang Koin  

Reporter

Rabu, 5 Oktober 2016 07:14 WIB

Uang logam pecahan Rp 1.000 Tahun Emisi 2010. ANTARA/Hasan Sakri Ghozali

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia berencana menerapkan mesin deposito uang koin untuk mempermudah masyarakat dalam menabung bentuk uang tersebut.

Deputi Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI Asral Mashuri di Jakarta, Selasa, 4 Oktober 2016, mengatakan BI berencana menerapkan mesin deposito uang koin di perbankan untuk melayani masyarakat yang ingin menabung dengan uang tersebut.

"Nanti mesinnya kayak ATM, tapi ini untuk koin, dan mesin itu bisa memilah mana yang seribu dan seratus. Jadi masyarakat lebih mudah lagi," ucapnya.

Menurut dia, uang koin sekarang ini susah kembali lagi ke bank. Kebanyakan disimpan dan tidak teredarkan. Tidak berputarnya uang koin membuat BI harus mencetak ulang, padahal umur uang koin lebih lama dibanding uang kertas.

Diharapkan, dengan adanya mesin deposito, uang koin bisa membantu perbankan dalam menarik uang koin. "Ini juga bisa memperlancar sirkulasi uang, dan nantinya bank bisa mengambil uang dari tabungan masyarakat," ujarnya.

Ia menambahkan, penerapannya akan dilakukan secepatnya. Saat ini hal itu masih dalam kajian mendalam, tapi dipastikan bisa terealisasi, meskipun tidak dalam hitungan bulan. "Sesegera mungkin mesin ini bisa didatangkan dan digunakan masyarakat," tuturnya.

ANTARA




Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

3 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya