Sejumlah truk melintas di jalan tol Cikampek-Palimanan (Cipali) yang baru dibangun di kawasan Cikedung, Indramayu, Jawa Barat, 11 Mei 2015. Tol ini akan memperpendek jarak tempuh sejauh 40 km dan diperkirakan dapat memotong waktu tempuh 1,5-2 jam dibanding melalui Jalur Pantura. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Pengawal dan Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) Jawa Tengah akan mengawal pembangunan jalan tol senilai Rp 40 triliun di pantai utara wilayahnya, yang dilaksanakan PT Waskita Toll Road. "Pemimpin Waskita Toll Road sudah datang dan menyampaikan niatnya agar dibantu mengawal proyek ini," kata Ketua TP4D Jawa Tengah Jacob Hendrik di Semarang, Senin, 3 Oktober 2016.
Hendrik yang juga Asisten Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah ini mengatakan pembangunan tol di Pantura Jawa Tengah itu terbagi atas beberapa seksi dengan target penyelesaian pada pertengahan 2017. "Kami siap mengawal dan mengamankan megaproyek ini," katanya.
Sebagai tahap awal, kata dia, TP4D akan mendeteksi dan memetakan potensi penyimpangan yang mungkin terjadi.
Sejumlah hal memerlukan perhatian serius, dia melanjutkan, di antaranya pembebasan lahan serta pembangunan fisik jalan tol.
Pihaknya, kata Hendrik, akan menindak tegas siapa pun yang berusaha menghalangi atau menjadi beking yang mempengaruhi kelancaran proyek tersebut. "Kami akan berusaha maksimal karena ada target waktu yang harus dipenuhi," katanya.
Menurut dia, keberadaan ruas tol di jalur Pantura diharapkan memberi dampak luar biasa terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah.
Kementerian PUPR: Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 Siap Beroperasi
22 Januari 2023
Kementerian PUPR: Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 Siap Beroperasi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengeluarkan sertifikat laik fungsi untuk Jalan Tol Semarang - Demak Seksi 2 (KM 448+994-KM 465+000).