BI Dorong Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Reporter

Senin, 3 Oktober 2016 23:01 WIB

kantor bank Indonesia. REUTERS/Iqro Rinaldi

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mendorong pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di seluruh kantor perwakilan dalam negeri, kata Deputi Direktur Departemen Pengembangan UMKM BI Winny Purwanti.

"Pengembangan UMKM oleh BI dilaksanakan untuk mendukung pencapaian tugas BI dalam menjaga stabilitas moneter melalui pengendalian inflasi dari sisi suplai," katanya saat memberi materi dalam kegiatan "Temu Wartawan Daerah Bank Indonesia" di Jakarta, Senin (3 Oktober 2016).

Selain itu, kata dia, untuk mendukung tugas BI dalam stabilitas keuangan melalui terlaksananya fungsi intermediasi perbankan yang lebih seimbang serta keandalan sistem pembayaran melalui dukungan terhadap penggunaan rupiah dan pemanfaatan elektronifikasi pembayaran.

Ia mengatakan pengembangan UMKM dilakukan dengan dua strategi utama, yakni mendorong penyaluran kredit UMKM dari sisi perbankan dan peningkatan kapasitas ekonomi UMKM.

"Salah satu program utama yang dilakukan BI dalam peningkatan kapasitas ekonomi UMKM adalah pengembangan klaster," katanya.

Dalam hal ini, kata dia, pengembangan klaster ditujukan terhadap komoditas pendukung ketahanan pangan dan menjaga inflasi.

Lebih lanjut, Winny mengatakan saat ini, BI telah mengembangkan 158 klaster ketahanan pangan yang meliputi 15 komoditas di 45 Kantor Perwakilan BI se-Indonesia.

"Klaster merupakan sekelompok UMKM yang beroperasi pada sektor atau subsektor yang sama atau merupakan konsentrasi perusahaan yang saling berhubungan dari hulu ke hilir," jelasnya.

Ia mengatakan intervensi BI terhadap klaster mulai dari hulu ke hilir berupa budi daya, pengelolaan, dan pasar.

Menurut dia, klaster mulai dikembangkan BI pada tahun 2006 yang selanjutnya dilakukan oleh hampir seluruh kantor perwakilan dalam negeri dengan komoditas yang dikembangkan berupa komoditas unggulan daerah.

"Produksi atau teknologi produksi dalam pengembangan klaster BI berupa metode Hazton untuk menanam padi, padi organik, pembibitan benih bawang putih untuk mengurangi ketergantungan impor, teknologi 'rain shelter' pada tanaman cabai merah termasuk pengaturan pola tanamnya, pakan ternak berupa rumput alfafa untuk meningkatkan kualitas hewan ternak khususnya sapi, kandang sapi komunal, dan udang vaname," katanya.

Sementara untuk pemasaran, kata dia, BI menyelenggarakan pasar lelang termasuk pengggunaan teknologi informasi untuk sarana lelang, baik menggunakan telepon seluler maupun aplikasi perpesanan.

Terkait kelembagaan, dia mengatakan klaster telah dapat memenuhi kebutuhan anggotanya dari hulu hingga hilir, antara lain meliputi penyediaan sarana produksi, layanan keuangan, dan sebagainya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya