Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Sumbang Inflasi September

Reporter

Senin, 3 Oktober 2016 23:00 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, kenaikan harga pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga menjadi salah satu penyumbang terjadinya inflasi September 2016 sebesar 0,22 persen.

"Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga menyumbang inflasi 0,52 persen, dengan kontribusi terbesar adalah kenaikan uang kuliah perguruan tinggi dan akademi," kata Suhariyanto dalam pemaparan di Jakarta, Senin (3 Oktober 2016).

Suhariyanto menambahkan kelompok pengeluaran lainnya yang menyumbang inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,34 persen, kelompok kesehatan 0,33 persen serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,29 persen.

Selain itu, kata dia, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan juga menyumbang inflasi pada September 2016 sebesar 0,19 persen diikuti kelompok sandang sebanyak 0,13 persen.

Namun, kelompok bahan makanan pada September 2016 menyumbang deflasi 0,07 persen karena terjadi penurunan harga beras, telur ayam, daging ayam ras, wortel dan cabai rawit.

"Secara keseluruhan, penyebab inflasi kalau dilihat dari komoditas adalah tarif pulsa ponsel, tarif sewa rumah, biaya perguruan tinggi dan akademi, rokok kretek filter, tarif listrik dan cabai merah," kata Suhariyanto.

Dari 82 kota IHK, sebanyak 58 kota menyumbang inflasi dan 24 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga 1,85 persen dan inflasi terendah di Purwokerto dan Banyuwangi masing-masing 0,02 persen. Sedangkan, deflasi tertinggi terjadi di Pontianak 1,06 persen.

Dengan inflasi pada September 2016 mencapai 0,22 persen, maka inflasi tahun kalender Januari-September 2016 mencapai 1,97 persen dan tingkat inflasi dari tahun ke tahun (yoy) 3,07 persen.

"Dengan memperhatikan inflasi tahun kalender 1,97 persen, maka kita harapkan tiga bulan kedepan inflasi tetap terkendali agar target inflasi bisa tercapai," ujar Suhariyanto.

Sementara itu, inflasi komponen inti pada September 2016 tercatat sebesar 0,33 persen dengan inflasi komponen inti tahun ke tahun (yoy) mencapai 3,21 persen.


ANTARA

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

2 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

13 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

13 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

13 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

13 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

13 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

13 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

13 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya