Kemendagri Minta Pemda Percepat Realisasi APBD 2016

Reporter

Sabtu, 1 Oktober 2016 00:00 WIB

Ilustrasi Pembangunan jalan tol. Tempo/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri meminta pemerintah daerah untuk mempercepat realisasi APBD 2016 di sisa akhir tahun ini.

Staf Ahli Kementerian Dalam Negeri Suhajar Diantoro mengatakan pemerintah daerah diminta melakukan strategi-strategi untuk mempercepat realisasi anggaran di akhir tahun ini.

"Setiap pemerintah daerah punya strategi masing-masing. Pemerintah diminta mempercepat realisasi anggaran sesuai dengan koridor," katanya saat berada di Pekanbaru, Jumat, 30 September 2016.

Pemerintah juga diminta merunut kepada regulasi agar tidak terjerat hukum. Suhajar mengatakan pemerintah tidak perlu takut tersangkut kasus korupsi, jika realisasi anggaran sesuai dengan koridornya.

Dia mengatakan seharusnya tidak ada alasan pemerintah lambat merealisasikan anggaran. Karena lelang sudah dilaksanakan sebelum tahun anggaran. Provinsi Riau merupakan satu daerah yang belum mempercepat realisasi APBD. Pemerintah Provinsi Riau mencatat realisasi selama 8 bulan masih 34,7%.

Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi mengatakan realisasi tercatat masih sekitar Rp371 miliar. Total APBD 2016 mencapai Rp10,7 triliun. Angka tersebut didapatkan berdasarkan hasil evaluasi serapan anggaran yang dilakukan beberapa waktu belakangan.

"Realisasi APBD masih rendah. Ada beberapa instansi yang sudah kita tegur untuk mengejar realisasi APBD. Kami juga akan mengevaluasi kinerja instansi untuk mempercepat realisasi di paruh waktu," katanya.

Ada banyak aspek terkait yang dari realisasi anggaran itu yang harus dibenahi. Namun demikian langkah dalam mengupayakan perbaikan kinerja tetap akan dilakukan mengingat hak ini penting untuk merealisasikan target-target yang sudah disusun.

Menurut dia, kegiatan untuk menggerakkan percepatan realisasi anggaran pemerintah tidak hanya masalah teknis, melainkan ada hal administrasi yang juga terpaut dan harus saling berhubungan. Terutama soal kesiapan dana yang akan direalisasikan, serta kekuatan hukumnya.

Adapun menurut data Pemprov Riau, jumlah APBD Riau 2016 mencapai Rp11,2 triliun dan setelah dirasionalisasi karena pengurangan dana bagi hasil migas senilai Rp276 miliar sehingga menjadi sekitar Rp10,7 triliun.

Adapun di APBD 2015 lalu pemda Riau hanya mampu menyerap 64% dari total anggaran senilai Rp10,7 triliun yang kemudian menjadi Rp11,4 triliun pada APBD perubahan.

Kalangan pengusaha di Riau khawatir langkah percepatan penyerapan anggaran yang dilakukan Pemprov Riau akan menghasilkan program pembangunan berkualitas rendah.

"Kita khawatir dengan kejar target seperti itu mengakibatkan program pembangunan yang dihasilkan lewat pengerjaan proyek sistem kebut ini akan berkualitas rendah," kata Ketua DPD Apindo Wijatmoko Rah Trisno, Ketua APINDO Riau.

Selain itu, mepetnya waktu realisasi beragam proyek pembangunan membuat munculnya potensi inefisiensi hingga praktik korupsi. Untuk mengurangi risiko munculnya masalah itu, pihaknya mengharapkan kepada Gubernur Riau dan pemprov agar dapat melakukan penguatan pengawasan dalam pelaksanaan beragam proyek pembangunan.
BISNIS.COM

Berita terkait

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

13 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

14 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

16 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

29 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

53 hari lalu

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

Tomsi Tohir berpesan kepada pemda jangan sampai hingga mendekati perayaan Idulfitri, harga komoditas, khususnya beras, belum terkendali

Baca Selengkapnya

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

59 hari lalu

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

Ditjen Dukcapil menyediakan database kependudukan dalam aplikasi komputerisasi kegiatan pertanahan.

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

6 Maret 2024

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

28 Februari 2024

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

Data kependudukan sangat berguna untuk membuat analisis yang detil dalam perencanaan pembangunan

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

22 Februari 2024

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

Dudy Jocom dituntut 5 tahun penjara dalam kasus korupsi pembangunan tiga kampus IPDN di Riau, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya