2 Emiten Baru Listing di BEI, Harga Saham Kompak Melejit

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 28 September 2016 11:59 WIB

Harga saham PT Paramita Bangun Sarana Tbk dan PT Aneka Gas Industri Tbk melesat usai resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 28 September 2016. Tempo/Destrianita

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Efek Indonesia kedatangan dua emiten baru yang sahamnya mulai diperdagangkan, sebagai emiten ke-13 dan ke-14, yakni PT Aneka Gas Industri Tbk dengan kode saham AGII dan PT Paramita Bangun Sarana Tbk dengan kode saham PBSA.

Pada pembukaan saham yang dimulai pada pukul 09.00 WIB, harga dua emiten tersebut kompak melesat dari harga yang ditawarkan pada saat penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Saham AGII dibuka melesat 90 poin atau naik 8,18 persen ke level 1.190 usai dari harga saham yang ditawarkan pada saat IPO sebesar 1.100. Hingga pukul 10.43 WIB saham AGII diperdagangkan di angka 1.165 per lembar saham.

Adapun untuk saham PBSA, saat IPO kemarin diperdagangkan pada harga 1.200 pada pembukaan hari ini harga saham langsung melesat 100 poin atau 8,33 persen di angka 1.300. Namun pada pukul 10.43 WIB, harga saham turun di level 1.275 per lembar saham.

Wakil Direktur Utama Aneka Gas Rachmat Hartono mengatakan, minat investor mereka untuk membeli saham tersebut sangat tinggi. Ditambah, mereka juga telah melakukan beberapa rangkaian kegiatan roadshow IPO di dalam negeri maupun luar negeri.

Hal itu terlihat pada saat proses masa penawaran umum yang digelar pada 110-22 September 2016, perseroan mengalami kelebihan permintaan atau oversubscibed hingga 15 kali dari jumlah alokasi penjatahan.

“Mereka melihat bahwa potensi dari AGII sebagai perusahaan gas industri nasional yang mampu untuk bersaing dengan 3 perusahaan multinasional lainnya,” ujar Rachmat di Bursa Efek Indonesia, Rabu, 26 September 2016.

AGII berencana menggunakan dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya terkait emisi saham akan digunakan seluruhnya. Sekitar 40,00 akan digunakan untuk entitas anak dan entitas asosiasi antara lain untuk pembiayaan belanja modal dalam rangka penambahan gas plant dan/atau filing station.

Lalu, sekitar 40,00 persen untuk melakukan pembayaran sebagian pinjaman, dan 3 persen sisanya sekitar 20,00 persen untuk memenuhi kebutuhan modal kerja perseroan, dan/atau entitas anak, yaitu PT Samator Gas Industri (SGI), dalam kegiatan operasional di gas plant, filing station, dan operasi instalasi terkait dengan medis untuk rumah sakit seperti pembayaran bahan baku, gaji karyawan, dan utang dagang kepada pemasok, overhead termasuk listrik dan biaya lainnya.

Adapun untuk PBSA, pada masa penawaran, perseroan mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga 1,5 kali atas saham yang ditawarkan.

Menurut Direktur PBSA Erwin Tanuwidjaja, adanya kelebihan permintaan merupakan salah satu bentuk kepercayaan investor institusi domestik dan internasional maupun ritel, terhadap kondisi perseroan serta keyakinan atas potensi pertumbuhan perseroan di masa mendatang.

“Ini merupakan bukti kepercayaan yang diberikan kepada perseroan. Pencatatan saham ini merupakan bukti komitmen perseroan kepada stakeholders dan rekanan kami,” ujar Erwin di Bursa Efek Indonesia, Rabu, 28 September 2016.

Nantinya, perusahaaan akan menggunakan seluruh dana IPO dengan rincian sekitar 40 persen dana akan digunakan untuk modal kerja. Adapun sisanya, sekitar 35 persen untuk pengembangan usaha dan sekitar 25 persen untuk pembelian mesin dan peralatan berat.

DESTRIANITA



Berita terkait

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

17 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

23 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

38 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

55 hari lalu

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama

2 Februari 2024

Erick Thohir Rombak Pimpinan Hutama Karya, Tunjuk Eks Panglima TNI Yudo Margono Jadi Komisaris Utama

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran pimpinan PT Hutama Karya (Persero). Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI),

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia

1 Februari 2024

Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia

Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi Greylag Entities terhadap putusan permohonan pembatalan perdamaian yang sebelumnya memenangkan Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

27 Januari 2024

Segera Melantai di BEI, United E-Motor Genjot Produksi Motor Listrik

Produsen sepeda United Bike dan motor listrik United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa (TDI) Tbk siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca Selengkapnya