Sri Mulyani Perkirakan Penerimaan Pajak Tumbuh 13 Persen  

Reporter

Selasa, 27 September 2016 13:42 WIB

Sri Mulyani Indrawati. dok. TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, penerimaan pajak pada 2017 bisa tumbuh hingga 13 persen. Pertumbuhan tersebut, dapat dicapai apabila pertumbuhan ekonomi mencapai 5,1 persen dan laju inflasi terjaga pada level 4 persen sesuai target dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara 2017.

"Kalau pertumbuhan ekonomi mencapai 5,1 persen dan inflasi di level 4 persen, adalah suatu keharusan apabila penerimaan pajak tumbuh 9 persen. Sisanya, dengan extra effort, dengan ekstensifikasi dan intensifikasi, bisa tumbuh sekitar 3-4 persen," kata Sri Mulyani di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa, 27 September 2016.

Agar pertumbuhan ekonomi pada 2017 mencapai 5,1 persen, menurut Sri, pemerintah akan menjaga perekonomian dalam negeri sehingga tidak tergerus oleh tantangan melemahnya perekonomian global. "Pada 2017, APBN akan tetap didesain untuk memiliki daya dorong yang cukup dengan defisit sekitar 2,4 persen," ucapnya.

Baca Juga: JP Morgan: Tax Amnesty Indonesia Lampaui Ekspektasi Awal

Basis pajak yang meningkat dengan adanya program pengampunan pajak, menurut Sri, akan menjadi dasar bagi pemerintah dalam memperbaiki penerimaan pajak. "Kami ingin ekonomi dan pemerintahan berjalan baik sehingga pada akhirnya hasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sehat, serta menciptakan pekerjaan dan memberantas kemiskinan," katanya.

Untuk tahun ini, Sri Mulyani optimistis pertumbuhan ekonomi mencapai 5 persen. Namun, pemerintah akan terus mewaspadai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi meskipun kuartal II pertumbuhan mencapai 5,18 persen. "Apakah ekspor-impor, belanja masyarakat, atau korporasi dan perbankan. Kalau mereka sehat, pertumbuhan masih bisa 5 persen."

Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara meyakini program pengampunan pajak berpengaruh positif pada penerimaan pajak. Basis pajak (tax based) baru akan meningkat seiring dengan program amnesti pajak.

Simak: Wah, Pikiran Kita dan Aktivitas Otak Ternyata Bisa Dibaca!

"Dia lapor harta baru, deposito baru, kan dia jadi basis pajak baru," kata Suahasil di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 5 September 2016.

Diperkirakan tahun depan penerimaan pajak meningkat 13,3 persen. Suahasil mengatakan kenaikan 13,3 persen tersebut masih cukup masuk akal. Pertumbuhan tersebut, kata dia, juga ditopang dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5,2 persen, dengan inflasi sekitar empat persen.

ANGELINA ANJAR SAWITRI | DIKO OKTARA

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

3 jam lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

12 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

12 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

1 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

2 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya