Terbitkan Uang Baru, BI Tunda Redenominasi  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 24 September 2016 15:45 WIB

Ilustrasi rupiah. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas menuturkan, BI belum berencana melakukan redenominasi atau penyederhanaan mata uang.

Menurut Ronald, hal itu akan dilakukan setelah Rancangan Undang-Undang Redenominasi Rupiah selesai dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat.

"Sebetulnya, kalau sekarang lihat angkanya, rupiah memang paling banyak angka nolnya. Nunggu UU dulu, jadi baru bisa," ujar Ronald saat ditemui dalam acara Pelatihan Wartawan Ekonomi di Bank Indonesia, Semarang, 24 September 2016.

Sebelumnya, BI menyatakan akan melakukan redenominasi rupiah, dengan tujuan agar dalam implementasinya lebih ringkas dan tidak terlalu banyak menggunakan angka nol. Redenominasi itu tidak akan mengurangi nilai mata uang terhadap mata uang lain.

Redenominasi berbeda dengan sanering, yang nilai mata uang akan berkurang dari nilai yang sebenarnya. Misalnya, untuk mata uang Rp 1.000, jika dilakukan redenominasi akan menjadi Rp 1, Rp 50 ribu akan menjadi Rp 50. Wacana ini juga sempat diutarakan pada 2014.

Terkait dengan penerbitan uang baru, Ronald mengemukakan hal tersebut dilakukan sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. "Hal itu yang kami terapkan di uang baru. Untuk nominal, masih sama dengan sekarang," ujar dia.

Untuk menuju redenominasi, menurut Ronald, pemerintah tidak akan melakukannya saat ini. Berkaca pada negara lain, hal itu akan memerlukan masa transisi. "Jadi, ada tahapan, dan itu bisa 5-7 tahun. Hitungannya masih kami lihat lagi," ucap dia.

DESTRIANITA




Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya