Bea Cukai: PLB Turunkan Biaya Logistik & Angka Dwelling Time

Reporter

Jumat, 23 September 2016 21:41 WIB

Tentara berjaga di area Pusat Logistik Berikat (PLB), saat peresmian oleh Presiden Jokowi di kawasan Industri Cipta Krida Bahari, Jakarta, 10 Maret 2016. Peresmian ini berbarengan dengan kelahiran cucu pertama Jokowi di Solo. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan memastikan Pusat Logistik Berikat (PLB) tidak akan menjadi arena penyelundupan barang terbesar di Asia Tenggara. Sebaliknya, PLB akan menurunkan beban biaya logistik dan angka dwelling time.


Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Heru Pambudi, menyatakan sejak diresmikan pada Maret 2016 lalu 12 PLB memberikan dampak positif. Salah satunya penurunan angka dwelling time untuk barang yang bisa masuk PLB menjadi 1,02 hari. "Sampai dengan terakhir dwelling time di PLB hanya 1,02 hari," ungkap Heru di Pusat Logistik Berikat Cikarang Dry Port, Jumat (23 September 2016).


Heru menyebut prosedur pengalihan barang dari pelabuhan ke PLB sangat ketat. Pengawasa dilakukan secara bersama-sama antar instansi sehingga PLB belum tentu menjadi arena penyelundupan barsng.


"Ini programnya Bea dan Cukai sehingga kami mengundang seluruh stakeholder menjaga fasilitas kami. Harus ada sistem real time memantau antara PLB dengan Bea dan Cukai," terangnya.


Selama enam bulan beroperasi, Heru menyatakan PLB sudah berhasil membuka keran kebutuhan komponen industri. Misalnya, kebutuhan mesin-mesin alat berat sektor minyak dan gas bisa disimpan dalam jumlah banyak di Marunda dan Cakung. Sementara PLB untuk sektor UMKM berhasil mendorong industri UMKM berkembang melalui pameran-pameran yang bisa diselenggarakan langsung di lokasi PLB.


Advertising
Advertising

Menurut Heru tantangan tantangan biaya logistik tinggi karena biaya penimbunan yang dipusatkan di Singapura dan Malaysia.


Barang-barang tersebut dikumpulkan di luar negeri karena adanya dua perbedaan fundamental penimbunan di Singapura dan Malaysia. Pasalnya, dua negara tersebut tidak ada permintaan bea masuk. Sementara kalau barang langsung masuk ke Indonesia akan dikenakan bea masuk dan pajak impor.Â


"Mereka pun menaruh dari supplier-supplier menaruh di Singapura dan Malaysia nanti permintaan kecil baru masuk ke Indonesia," jelas Heru.


Saat ini dari PLB tahap I dan tahap II, sudah ada 24 PLB di 29 lokasi . Ada 3 dan 9 yang sedang mengajukan permohonan sebagai PLB. Kata Heru, hal ini menunjukkan kebijakan PLB adalah bentuk kontribusi pelaku usaha dalam rangka menurunkan biaya logistik nasional.


BISNIS.COM

Berita terkait

2 Kali Bermasalah di Bea Cukai, Cakra Khan: Saya akan Bayar Pajak Kalau Masuk Akal

2 hari lalu

2 Kali Bermasalah di Bea Cukai, Cakra Khan: Saya akan Bayar Pajak Kalau Masuk Akal

Cakra Khan pernah mengalami masalah dengan pihak Bea Cukai. Dia membeli jaket Rp 6 juta, namun dikenakan denda sampai Rp 21 juta.

Baca Selengkapnya

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

13 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

19 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

21 hari lalu

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

Menhub Budi Karya menginstruksikan agar pelabuhan alternatif Panjang-Ciwandan dimaksimalkan kegunaannya selama arus balik lebaran.

Baca Selengkapnya

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

21 hari lalu

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

Menhub meminta dibuatkan fasilitas war room untuk menyajikan data digital untuk memantau aktivitas bongkar muat di pelabuhan Bakauheni dan Merak.

Baca Selengkapnya

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

21 hari lalu

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan

Baca Selengkapnya

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

21 hari lalu

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

Pengemudi yang akan naik kapal saat arus balik agar membeli tiket dalam jarak 2,41 KM menuju pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

22 hari lalu

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

Pemerintah telah menyiapkan strategi guna menangani arus balik Lebaran dari Pulau Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

22 hari lalu

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menghapus pemberlakuan tiket kedaluwarsa sampai dengan 24 jam sejak waktu masuk pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

24 hari lalu

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui penyelenggaraan mudik di Pelabuhan Merak masih bermasalah.

Baca Selengkapnya