Dorong Tax Amnesty, Pemerintah Siapkan Aturan Baru  

Reporter

Selasa, 20 September 2016 17:17 WIB

Presiden Joko Widodo menghadiri sosialisasi tax amnesty atau pengampunan pajak yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 1 Agustus 2016. Sosialisasi Tax Amnesty di Kemayoran dihadiri 10.000 Orang TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) akan menambah kebijakan tentang pelaksanaan amnesti pajak. Kali ini, kebijakannya terkait dengan kegiatan usaha penitipan dan pengelolaan (trust).

Direktur Perpajakan Internasional John Hutagaol mengatakan banyak wajib pajak yang ingin mengikuti amnesti pajak bertanya tentang trust. "Mereka bertanya, jika ada trust di luar negeri, siapa yang harus ikut amnesti," kata dia di kantornya, Jakarta, Selasa, 20 September 2016.

John mengatakan aturan trust dalam Undang-Undang Amnesti Pajak sebetulnya sudah mencakup masalah trust. "Tapi, untuk case tertentu, seperti SPV dan trust ini, perlu diberi pengaturan agar lebih mudah," ujarnya.

Menurut John, masalah trust unik. Trust memiliki beberapa jenis, seperti discretionary dan non-discretionary trust serta revocable dan irrevocable trust. Di setiap jenis trust, wajib pajak yang masuk kategori amnesti pajak berbeda-beda. Dalam discretionary trust, wajib pajak baru berhak mengikuti amnesti jika ia merupakan beneficiary. Sedangkan dalam revocable trust, wajib pajak yang berhak ikut amnesti ialah settlor atau grantor.

John mengaku sudah mengundang pakar trust dari Inggris, Filippo Noseda, untuk membantu pemahaman pihak DJP akan trust. Noseda memberikan seminar tentang seluk-beluk trust, seperti para pihak yang terlibat, jenis, perlakuan pajak, serta implikasi trust terhadap amnesti pajak, dan Automatic Exchange of Information (AEOI).

John mengatakan bekal dari seminar tersebut akan dijadikan landasan untuk menyusun aturan pelaksanaan penanganan masalah trust dalam amnesti pajak. Selain itu, kebijakan tersebut diharapkan bisa mengoptimalkan penerimaan pajak. "Saya mengimbau wajib pajak yang memiliki trust di luar negeri segera ikut tax amnesty," tuturnya.

Kepala Kantor Wilayah Pajak Jakarta Pusat Wahyu K. Tumakaka mengatakan kebijakan tersebut ditargetkan bisa rampung secepat mungkin. "Seharusnya sebelum 2016, as soon as possible," katanya.

Menurut Wahyu, aturan baru tersebut bisa berbentuk Peraturan Dirjen atau Peraturan Menteri Keuangan. Yang penting, kata dia, Undang-Undang Amnesti Pajak tak diubah.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

8 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Banggakan Rasio Pajak Orba, Begini Respons Direktorat Jenderal Pajak

38 hari lalu

Prabowo Banggakan Rasio Pajak Orba, Begini Respons Direktorat Jenderal Pajak

Respons Direktorat Jenderal Pajak terhadap pernyataan Prabowo Subianto yang membanggakan rasio pajak era Orba.

Baca Selengkapnya

Dampak Menggunakan Materai Palsu, Bisa Mengurangi Pendapatan Pajak Negara

41 hari lalu

Dampak Menggunakan Materai Palsu, Bisa Mengurangi Pendapatan Pajak Negara

Penggunaan meterai palsu secara marak bisa mengganggu sistem pajak dan merugikan negara

Baca Selengkapnya

Rafael Alun Tetap Dihukum 14 Tahun Penjara di Putusan Banding

49 hari lalu

Rafael Alun Tetap Dihukum 14 Tahun Penjara di Putusan Banding

Rafael Alun Trisambodo, bekas pejabat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, dalam putusan banding tetap menjatuhkan vonis 14 tahun penjara. Dengan denda Rp 500 juta.

Baca Selengkapnya

DJP Kantongi Setoran Pajak Digital Rp 16,9 Triliun, Ini Rinciannya

5 Januari 2024

DJP Kantongi Setoran Pajak Digital Rp 16,9 Triliun, Ini Rinciannya

DJP Kemenkeu mencatat telah memungut pajak pertambahan nilai perdagangan melalui sistem elektronik alias pajak digital sebesar Rp 16,9 triliun pada akhir 2023.

Baca Selengkapnya

KPK Yakin Rafael Alun akan Divonis Bersalah dalam Sidang Putusan Tipikor Hari Ini

4 Januari 2024

KPK Yakin Rafael Alun akan Divonis Bersalah dalam Sidang Putusan Tipikor Hari Ini

KPK meyakini PN Jakpus akan menyatakan bersalah terdakwa eks pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu Rafael Alun Trisambodo dalam pembacaan vonis.

Baca Selengkapnya

Rafael Alun Ungkit Jasa ke Negara Agar Dibebaskan, IM57: Jangan Kaburkan Tindakan Koruptif

3 Januari 2024

Rafael Alun Ungkit Jasa ke Negara Agar Dibebaskan, IM57: Jangan Kaburkan Tindakan Koruptif

Ketua IM57+ Institute M Praswad Nugraha mengatakan jasa Rafael Alun sebagai abdi negara sudah terbayar melalui gaji dan fasilitas.

Baca Selengkapnya

Ganjar Kritik Sistem Perpajakan: Ruwet, Mestinya Diurus Lembaga di Bawah Presiden

12 Desember 2023

Ganjar Kritik Sistem Perpajakan: Ruwet, Mestinya Diurus Lembaga di Bawah Presiden

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengusulkan supaya pajak diurus oleh lembaga yang langsung di bawah presiden.

Baca Selengkapnya

Strategi Ganjar Genjot Pajak: Jangan Berburu di Kebun Binatang, Jangan Mancing di Kolam

12 Desember 2023

Strategi Ganjar Genjot Pajak: Jangan Berburu di Kebun Binatang, Jangan Mancing di Kolam

Calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, mengkritik implementasi sistem perpajakan di Indonesia yang menurutnya masih rumit.

Baca Selengkapnya

2024 NIK Jadi NPWP, Ini Cara Memadankannya

29 November 2023

2024 NIK Jadi NPWP, Ini Cara Memadankannya

Setelah tanggal 31 Desember 2023, masyarakat menggunakan NIK untuk melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. Begini caranya jadi NPWP

Baca Selengkapnya