BI Minta Sektor Swasta Hati-hati Kelola Utang Luar Negeri

Reporter

Senin, 19 September 2016 19:07 WIB

Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia meminta sektor swasta berhati-hati mengelola utang luar negeri (ULN). Sebab, ada sejumlah risiko yang membayangi. Terlebih, jumlah utang luar negeri swasta jumlahnya terus meningkat, melebihi ULN publik atau pemerintah.

"Kita mengeluarkan peraturan dan peringatan untuk kehati-hatian," ujar Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo, di Kompleks Bank Indonesia, Thamrin, Jakarta, Senin, 19 September 2016.

Agus menjelaskan, dalam mengelola utang luar negeri miliknya, sektor swasta harus memenuhi rasio lindung nilai (hedging) dan kredit rating yang telah ditetapkan. "Sehingga, utang luar negeri akan terjaga dengan baik dan meminimalisasi risiko," katanya.

Agus mengungkapkan sebagian besar utang luar negeri untuk tenor jangka panjang telah memenuhi ketentuan tersebut. BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menambahkan syarat utang luar negeri swasta yang diperoleh dari korporasi non-bank harus mendapat persetujuan terlebih dahulu.

Agus menjelaskan ada faktor yang mempengaruhi kemampuan swasta memenuhi pembayaran utang luar negeri, yaitu harga komoditas yang tengah menurun dan cukup menambah beban sektor swasta. Maka, menurut dia sektor swasta yang berutang harus lebih bijak mengelola utang luar negeri miliknya. "Berutang itu tidak apa-apa asal digunakan untuk kegiatan produktif," katanya lagi.

Posisi utang luar negeri sektor swasta pada akhir kuartal II tahun ini mencapai US$ 165,1 miliar atau 51 persen dari total utang luar negeri. Sedangkan, sektor publik sebesar US$ 158,7 miliar atau 49 persen dari total utang luar negeri.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

46 menit lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

7 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya