Bangun Bandara Baru, Pura Pakualaman Dapat Ganti Rugi Terbesar

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Minggu, 18 September 2016 14:40 WIB

Pekerja menyelesaikan pemasangan simbol Paku Alam X pada pintu gerbang Pura Pakualaman dalam persiapan menyambut hari pengukuhan Paku Alam X, Yogyakarta, 6 Januari 2016. KBPH Prabu Suryodilogo akan dilantik menjadi Raja Puro Pakualaman X menggantikan Paku Alam IX yang mangkat pada November 2015. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta-Penguasa tradisional kedua di Yogyakarta, Pura Pakualaman, mendapat pembayaran ganti rugi paling besar dari lahannya di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang akan dibangun bandara baru di atasnya.

Kepala Badan Pertanahan Nasional DIY Arie Yuwirin menuturkan dari total pembayaran Rp 4,1 triliun yang disediakan PT. Angkasa Pura 1 untuk lahan calon bandara itu di dalamnya memang termasuk untuk pembayaran tanah Pakualaman Ground yang luasnya sekitar 160 hektar dari luasan total kebutuhan lahan bandara sekitar 537 hektar. “Untuk tanah Pakualaman nilainya sekitar Rp 727 miliar,” kata Arie.

Besarnya nilai ganti rugi itu membuat petani penggarap di atas lahan Pakualaman Ground itu menuntut tali asih kepada Pura Pakualaman lewat sejumlah aksi protes. Petani menuntut Pakualaman memberikan sepertiga dari ganti rugi yang diterima dari pembangun bandara, PT Angkasa Pura I, yakni sebesar Rp 727 miliar.

Tuntutan itu akan dipenuhi Pakualaman. “Dari Sri Paduka (Pakualam X) sudah menyatakan akan memberi tali asih, hal itu sudah dipikirkan dan dibahas,” ujar Ketua Trah Pakualaman 'Hudyana' Kanjeng Pangeran Hario Kusumoparastho kepada Tempo Ahad 18 September 2016.

Kusumo menegaskan, besaran tali asih itu menjadi kewenangan Pakualaman memutuskannya. “Puluhan tahun menggarap lahan itu, para petani selama ini kan juga tidak diwajibkan memberikan apapun, intinya kami tetap memberikan tali asih tapi belum bisa menentukan besarannya,” ujarnya. Pakualaman belum pernah menemui petani membicarakan soal tali asih itu.

Ketua paguyuban petani penggarap lahan Pakualaman yang tergabung dalam Forum Komunikasi Petani Penggarap Lahan Pesisir (FKPPLP) Sumantoyo menuturkan, tingginya harga jual tanah Pakualaman untuk bandara baru Kulonprogo tak lain berkat keringat para petani penggarap yang berhasil mengubah lahan kritis itu menjadi lahan produktif. Sebelum digarap petani di tahun 1970 an, lahan itu tandus tak bisa ditanami.

“Dari petani berharap setidaknya sepertiga bagian pembayaran (untuk Pakualaman) itu bisa menjadi tali asih petani yang selama ini membuat lahan itu jadi produktif,” ujar Sumantoyo.

Di antara warga yang kini sedang menerima pembayaran lahan dari PT. Angkasa Pura I, hanya petani penggarap yang tak mendapatkan kompensasi apapun selain tanaman yang ditanam yang harganya sangat kecil. Sumantoyo menyebut, saat ini 885 kepala keluarga yang menggarap lahan Pakualaman Ground masih melakukan aktivitas biasa di lahan itu. “Kami hanya ingin kejelasan Puro Pakualaman, berapa sebenarnya yang akan diberikan kepada petani? Ini bukan soal ada tidanya tali asih saja, tapi selama ini yang ngopeni lahan itu jadi produktif kan petani penggarap,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

10 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

23 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

1 hari lalu

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini

Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

1 hari lalu

Gunung Ruang Masih Level Awas, Penutupan Operasional Bandara Sam Ratulangi Diperpanjang sampai Besok

Penutupan operasional Bandara Sam Ratulangi Manado kembali diperpanjang hingga Kamis, 2 Mei 2024 akibat dampak sebaran abu vulkanik Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

1 hari lalu

Dubai akan Bangun Bandara Terbesar di Dunia, Bisa Tampung 260 Juta Penumpang

Bandara Internasional Al Maktoum akan menggantikan Bandara Internasional Dubai yang masih beroperasi saat ini

Baca Selengkapnya

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

1 hari lalu

Penurunan Status Bandara Internasional Dikritik: Minim Kajian, Sama Seperti Pembangunannya

Anggota DPR RI mengkritik langkah pemerintah menurunkan status sejumlah bandara internasional. Dianggap minim kajian.

Baca Selengkapnya

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

2 hari lalu

Bandara SMB II Palembang Turun Kelas, PHRI dan Blogger Sumsel Kecewa

Keputusan menurunkan status bandara di Palembang dinilai berdampak negatif terhadap pertumbuhan industri parawisata di Sumsel.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Gibran: Harus Perbanyak Event Internasional di Solo

Gibran mengatakan turunnya status Bandara Adi Soemarmo tidak akan mempengaruhi tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Solo.

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

3 hari lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya