Lisensi Kayu Indonesia Resmi Berlaku Bulan Depan

Reporter

Jumat, 16 September 2016 16:57 WIB

Satu tongkang yang memuat kayu Kruing dari Kalimantan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang (2/1). Industri perkayuan Jawa Tengah saat ini masih stagnan terkait imbas krisis global. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Lisensi "Forest Law Enforcement Governance and Trade" atau "FLEGT" atas produk kayu asal Indonesia di pasar Uni Eropa resmi diberlakukan mulai 15 November 2016.

Peresmian itu ditandai dengan penandatanganan Kesepakatan Kemitraan Sukarela (VPA) antara Kepala Deputi Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia Charles-Michel Geurts dan Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Putera Parthama, di Yogyakarta, Kamis, 15 September 2016.

"Mulai 15 November 2016 sudah diformalkan semua produk kayu asal Indonesia yang sudah bersertifikat legal bisa langsung masuk pasar Uni Eropa tanpa perlu lagi mengurus uji tuntas," kata Putera Parthama.

Menurut dia, Indonesia merupakan negara pertama yang berhasil mendapatkan lisensi FLEGT untuk produk kayu ke pasar Uni Eropa jauh meninggalkan para pesaingnya seperti Afrika, negara-negara Amerika Latin, serta negara-negara anggota ASEAN seperti Malaysia, Myanmar, Vietnam, Thailand, Laos, dan Tiongkok.

"Kita patut berbangga karena kita negara pertama yang mendapat lisensi itu dan berpeluang memperoleh pasar lebih besar di Uni Eropa untuk produk kayu," kata dia.

Uni Eropa menerapkan Peraturan Perkayuan (EUTR) yang melarang pelaku pasar di EU menempatkan kayu ilegal serta produk kayu hasil pembalakan, sehingga seluruh produk yang masuk harus melalui uji tuntas. Sementara dengan FLEGT akan menjamin semua ekspor produk kayu Indonesia yang telah bersertifikat SVLK tidak perlu melalui proses itu yang biasanya menghabiskan 1.000-2.000 dolar AS per kontainer ukuran 20-40 feet.

"Sehingga ini juga bisa meningkatkan daya saing produk kayu asal Indonesia," kata dia.

Kepala Deputi Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Charles-Michel Geurts mengatakan dengan lisensi FLEGT ini produk Indonesia diprioritaskan dalam rangka mendukung kelestarian hutan untuk meminimalisir dampak perubahan iklim.

"Dengan kesepakatan ini kami memandang produk (kayu) Indonesia di mata Uni Eropa bahkan dunia sangat penting," kata dia.

Menurut dia, dengan lisensi FLEGT tidak hanya membuat bisnis produk kayu menjadi lebih efisien bagi pengusaha baik di Indonesia maupun di EU, namun juga memperkuat tata kelola dan menjamin perlakuan yang adil bagi semua pemangku kepentingan kehutanan.

"Mulai 15 November produk kayu asal Indonesia akan lebih kompetitif di pasar Uni Eropa," kata Charles.


ANTARA

Berita terkait

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

2 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

3 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

5 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

8 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

8 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

8 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

9 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

16 hari lalu

Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

16 hari lalu

Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Baca Selengkapnya