Penyaluran Kredit UMKM Masih Rendah, Ini yang Dilakukan BI

Reporter

Kamis, 15 September 2016 14:47 WIB

TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyoroti porsi penyaluran kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang masih kecil atau belum tumbuh signifikan. Kepala Departemen Regional I BI Dian Ediana Rae mengungkapkan saat ini porsi penyaluran kredit UMKM baru mencapai 19,7 persen dari total penyaluran kredit perbankan Indonesia.

"Di negara lain itu sudah 35 persen. Bahkan, Korea Selatan sudah 40 persen," ujar Dian, di Kompleks Bank Indonesia, Thamrin, Jakarta, Kamis, 15 September 2016.

Dian berujar BI berfokus mengupayakan peningkatan penyaluran kredit untuk UMKM. Pertama dengan memberikan pelatihan perencanaan, pengelolaan, dan pelaporan keuangan UMKM. Kedua, terkait dengan pengembangan produk UMKM tersebut agar tercipta produk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. "Ini untuk membantu meningkatkan kualitas UMKM dan mengembangkannya dengan sistematis," katanya.

Dian memahami risiko kredit macet untuk sektor UMKM. Angka rasio kredit macet (NPL) sektor UMKM memang cenderung lebih tinggi dibandingkan sektor lainnya.

Baca Juga: BI: Berikut Rincian 11 Pecahan Uang Baru

Hal ini kata Dian disebabkan adanya upaya-upaya untuk terus meningkatkan ekspansi kredit UMKM. "Terutama dari sisi kualitas kreditnya." BI menyadari kredit sangat dibutuhkan UMKM untuk membuka keran akses permodalan.

Kepala Departemen Pengembangan UMKM BI, Yunita Resmi Sari mengatakan peningkatan akses permodalan.Antara lain dapat dilakukan dengan menyediakan skema pembiayaan khusus UMKM yang terintegrasi dengan aktivitas peningkatan kapasitas (capacity building), serta pemberdayaan kelompok (social capital).

Untuk mempermudah kegiatan usaha, salah satu yang dapat dilakukan dari sisi regulator adalah mempermudah perizinan dan memberikan insentif pajak. Sementara perbaikan infrastruktur antara lain dapat dilakukan dengan membangun database UMKM untuk mengatasi kesenjangan informasi.

Simak: Buntut Bahan Kedaluwarsa, Kantor Pizza Hut Didemo Massa

"Dengan kerja sama semua pihak, UMKM diharapkan semakin memiliki daya saing untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkualitas," ujar Yunita.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya