DPR Desak Pemerintah Atur Ulang Subsidi Listrik

Reporter

Selasa, 13 September 2016 22:27 WIB

Ilustrasi tagihan listrik, pulsa listrik, kenaikan tarif listrik. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Anggaran (Banggar) DPR mendesak pemerintah untuk mengatur kembali penyaluran subsidi listrik. Wakil Ketua Badan Anggaran Said Abdullah mengatakan penyaluran subsidi tak tepat sasaran.

"Subsidi listrik senilai puluhan triliun rupiah dinikmati orang-orang kaya," kata Said di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 13 September 2016. Menurut Said, jumlah orang miskin sebanyak 28 juta berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).


Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Subsidi Listrik Dikalkulasi Lagi

Namun, kata Said, penyaluran subsidi golongan 450 VA dan 900 VA dinikmati oleh 45 juga pelanggan. Said meminta pemerintah menyesuaikan data dengan BPS malam ini juga. Ia juga menyarankan pemerintah menggandeng PLN membahas masalah tersebut.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan peningkatan jumlah penerima subsidi terjadi karena Kementerian ESDM dan PLN belum mencabut subsidi listrik 900 VA untuk pelanggan rumah tangga sebanyak 18,76 juta.

Padahal, menurut Said, pemerintah telah memutuskan untuk mencabut subsidi bagi 18,76 juta pelanggan tersebut sejak 1 Juni 2016. "Janjinya tahun ini tapi belum jalan," kata dia usai rapat dengan Banggar.

Simak: Jambi Dituntut Cetak Lahan Jagung 50 Hektare

Suahasil mengaku tak tahu alasan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan PT PLN bertindak demikian. "Coba tanyakan kepada mereka," kata dia.

Masalah subsidi tersebut, menurut Suahasil, berimbas kepada pengeluaran pemerintah. Pemerintah menjadi otomatis berutang kepada PLN. Pasalnya, pagu subsidi sudah tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

VINDRY FLORENTIN

Baca Juga
Dituduh Menyetir & Menguasai Mario Teguh, Ini Reaksi Linna
Reza & Isteri Gatot Diduga Ikut Pesta Makanan Jin, Benarkah?

Berita terkait

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

21 jam lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

1 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

1 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

4 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

4 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

4 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

5 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

5 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

5 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

5 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya