Indonesia Tak Mau Lagi Ada Defisit Perdagangan dengan Cina

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 13 September 2016 16:57 WIB

Presiden Joko Widodo dan ibu negara Iriana Widodo berkeliling markas Alibaba Group oleh Executive Chairman Alibaba Group, Jack Ma (tengah) di kampus Xixi di Hangzhou, Zhejiang, Cina, 2 September 2016. Kunjungan Jokowi ini sebagai upaya kerja sama dalam memasarkan produk-produk Indonesia, terutama UMKM ke Cina dan pasar global. China Daily/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan menginginkankan adanya keseimbangan perdagangan antara Cina dan Indonesia, setelah mengalami defisit dalam lima tahun terakhir.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan RI, Arlinda mengatakan apalagi selama ini Cina menjadi negara tujuan ekspor terbesar kedua produk Indonesia, setelah Amerika Serikat. Dari total ekspor, ujarnya sebanyak 15% produk Indonesia dikirim ke China.

“Dalam perdagangan, defisit lebih banyak di Indonesia. Surplus di China. Dalam hubungan kerja sama Indonesia dengan China harus ada balance antara dua negara. Itu dituang dalam perjanjian bilateral Indonesia dan China,” kata Arlinda hari ini di Nanning, Cina, Guangxi, Senin (12 September 2016).

Arlinda menyampaikan kondisi perdagangan tersebut saat bertemu dengan Li Bin, Vice Chairman of the CPPCC (Chinese People’s Political Consultative Conference) Guangxi.

Pertemuan tersebut dalam rangkaian acara China-ASEAN Expo (CAEXPO) dan China-ASEAN Business & Invesment Summit (CABIS) ke-13. Dua perhelatan itu diselenggarakan di Nanning, yang merupakan ibukota provinsi Guangxi, China pada 11-14 September 2016.

CAEXPO dan CABIS diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan Cina dan Kemendag sepuluh negara lainnya di Asia Tenggara. Dalam kesempatan tersebut, Arlinda mengingatkan kembali isi perjanjian CAFTA Free Trade Area. “Jika salah satu negara defisit, negara lain harus membantu perdagangan. Sekarang kami dari Indonesia berusaha keras untuk bisa menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara,” kata Arlinda dalam pertemuan RI-China tersebut.

Indonesia, tambahnya, mendukung kerja sama dua negara, dan mengharapkan di masa mendatang baik Cina dan Indonesia saling menyokong dalam bentuk investasi, dan perdagangan.

Dalam kesempatan tersebut, Arlinda menyampaikan sejumlah produk unggulan Indonesia. Yaitu antara lain minyak sawit, 32 jenis kopi, kakao, karet, timah, nikel, batu bara, tembaga, emas yang tersebar di sejumlah pulau di Indonesia.

Arlinda dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan kepada pemerintah Cina, jika Indonesia saat ini memiliki regulasi yang dibuat dalam rangka menarik investasi asing.

“Kami menyadari Cina merupakan salah satu partner terbesar Indonesia dalam perdagangan


EKSPOR MENURUN
Dalam pertemuan dengan Li Bin, Arlinda memerinci data perdagangan bilateral antara Indonesia dengan China. Total perdagangan RI-China pada semester I/2016 mencapai US$21 miliar atau mengalami penurunan 1,6% dibandingkan periode sama tahun lalu.

“Karena itu pemerintah Indonesia ingin meningkatkan lebih banyak lagi ekspor ke negara China,” kata Arlinda. Pemerintah Indonesia, ujarnya, akan menyusun strategi untuk mendorong peningkatan ekspor baik ke China dan negara luar China.

Dalam pertemuan tersebut, Li Bin, Vice Chairman of the CPPCC (Chinese People’s Political Consultative Conference Guangxi menggarisbawahi terkait informasi komoditas unggulan Indonesia.

Dalam kesempatan itu pula, Li Bin mengemukakan menjadi momentum baik saat ini untuk menigkatkan kerja sama wisata, di samping perdagangan antara Indonesia dengan Guangxi.

Sementara itu masyarakat di Guangxi selama ini, ujarnya, juga telah melakukan perjalan wisata ke Indonesia, khusunya ke Bali. “Banyak tempat wisata populer di Guangxi,” kata Li Bin.

Sementara itu dalam acara pembukaan CAEXPO dan CABIS ke-13, pemerintah China menyampaikan upaya berkesinambungan untuk meningkatkan kemitraan yang menguntungkan dalam kerja sama antara Tiongkok dengan negara di Asia Tenggara.

“Sudah terjalin hubungan antara China dan ASEAN selama 25 tahun. Kerja sama yang (memperhatikan) kepentingan kedua belah pihak, dan memperkuat kerja sama untuk meningkatkan pembangunan,” kata Zhang Gaoli, Vice Premier of The State Council of China, saat pembukaan China-ASEAN EXPO (CAEXPO) & China-ASEAN Business & Investment Summit (CABIS) ke-13 di Nanning International Convention & Exhibiton Center (NICEC) di Nanning, Guangxi, Minggu (11 September 2016).

Dia mengatakan dalam kemitraan selama 25 tahun, tercipta kerja saham yang saling terbuka dan toleransi, serta saling menguntungkan antara China dan ASEAN.
Dikemukakan selama total perdagangan kedua kawasan terus mengalami peningkatan.

Jika volume bilateral perdagangan antara China dan ASEAN pada tahun 1991 sebesar US$7,96 miliar, maka pada tahun 2015 meningkat 58 kali lipat menjadi UD$472,06 miliar. Ini dinilai sebagai hasil kerja sama dagang skala besar.

Dalam kurun waktu kemitraan tersebut, China juga telah melakukan sejumlah investasi di negara ASEAN, seperti proyek kereta api, membangun jembatan, pelabuhan, jalan, pembangkit listrik.


BISNIS

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

1 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

3 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

3 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

4 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

7 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

9 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

9 hari lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

10 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini sama dengan perdagangan hari kemarin, yakni Rp 1.319.000 per gram.

Baca Selengkapnya