Alasan Garuda Larang Penumpang Gunakan Samsung Galaxy Note 7  

Reporter

Minggu, 11 September 2016 14:28 WIB

Model menunjukkan dua ponsel Galaxy Note 7 dengan fitur pindai iris mata di Seoul, Korea Selatan, 11 Agustus, 2016. AP/Ahn Young-joon

TEMPO.CO, Jakarta - Vice President Communications Garuda Indonesia Benny S. Butarbutar mengatakan bahwa larangan kepada penumpangmenggunakan produk Samsung Galaxy Note 7 selama penerbangan adalah untuk keamanan.

Pernyataan Garuda itu, menurut Benny, terkait dengan imbauan yang dikeluarkan Badan Administrasi Penerbangan (Federal Aviation Administration/FAA) Amerika Serikat, pada 8 September 2016, mengenai resiko penggunaan produk tersebut.

“Imbauan FAA berkaitan dengan keselamatan penerbangan. Ke depan, kami akan mengevaluasi imbauan ini sampai ada informasi resmi dari FAA,” ujar Benny lewat keterangan tertulis, Ahad, 11 September 2016.

Baca juga:

Karena Gatot, Reza Artamevia Berubah Total? Ini yang Terjadi
Begini Cara Deddy Corbuzier Sindir Mario Teguh


Karena imbauan FAA, kata Benny, maskapai Garuda resmi meminta penumpang tak mengoperasikan perangkat Galaxy Note 7 di seluruh penerbangan. “Imbauan itu menyusul proses re-call (penarikan kembali) seluruh produk Samsung Galaxy Note 7, karena ada permasalahan pada baterai perangkat Smart Phone tersebut," kata Benny.

Benny menjelaskan, Garuda Indonesia mengimbau penumpang untuk tidak menyalakan, mengisi ulang baterai, atau memasukkan perangkat tersebut ke bagasi penumpang. “Bahkan tidak (untuk dinyalakan) dalam mode penerbangan,” kata Benny.

Benny menambahkan, Garuda Indonesia telah mengkomunikasikan imbauan ini secara internal kepada para petugas yang berhubungan langsung dengan penumpang. “Mulai Ahad ini, Garuda Indonesia telah memasang imbauan ini secara tertulis di konter-konter Check In yang terdapat di bandara yang diterbangi Garuda Indonesia,” tutur Benny.

Samsung sebelumnya pun telah mendesak konsumennya untuk berhenti menggunakan produk tersebut, karena risiko baterai meledak. Pekan lalu, produsen gadget asal Korea tersebut menarik kembali 2,5 juta unit Samsung Galaxy Note 7, itu setelah muncul laporan bahwa perangkat itu meledak selama pengisian.

Samsung menyatakan akan mengganti semua perangkat yang diserahkan pada 19 September 2016. "Sampai perangkat pengganti disediakan, Samsung meminta pelanggan Smartphone Galaxy Note 7 untuk mematikan perangkat dan mengembalikannya ke tempat mereka membeli sebelumnya, untuk mendapatkan kesempatan (penggantian) lebih awal," ujar Samsung dalam keterangan resminya.

YOHANES PASKALIS


Baca juga:
Karena Gatot, Reza Artamevia Berubah Total? Ini yang Terjadi
Begini Cara Deddy Corbuzier Sindir Mario Teguh

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

2 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

7 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

8 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

12 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

13 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

13 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

16 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

19 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

24 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

25 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya